Andreas Senjaya, Alumni BAKTI NUSA yang Kini Meraih Segudang Prestasi

JAKARTA — Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), merupakan salah satu jejaring Dompet Dhuafa yang berkhidmat pada peningkatan kualitas manusia melalui pendidikan. Berbagai pengalaman dalam mengelola beasiswa investasi sumber daya manusia dan pemberdayaan, mengantarkannya untuk memperhatikan para pemuda. Khususnya aktivis mahasiswa yang penuh dengan semangat, idealisme dan potensi untuk memperbaiki bangsa.

Andreas Senjaya adalah salah satu penerima Beasiswa Aktivis Nusantara yang kini meraih segudang prestasi gemilang. Prestasi itu tidak hanya dipersembahkan untuk diri sendiri dan keluarganya, melainkan untuk bangsa Indonesia. Jay sapaan akrabnya kini menghasilkan karya spektakuler dalam mengembangkan Star Up Digital di Indonesia, seperti Badr Interactive, learn-quran.co, getinspire.co, urbanqurban.com, dan iGrow.

Saat mendapatkan beasiswa, CEO iGrow ini memperoleh mentor yang bersedia meluangkan waktu untuk belajar mengukir masa depan. Selain itu juga teman-teman yang berkualitas dan kesempatan belajar di luar kampus, seperti kursus, kunjungan tokoh dan lain sebagaianya. “BAKTI NUSA bukan hanya memberikan beasiswa berupa pembiayaan. Tetapi juga aspek-aspek pengembangan kapasitas seperti mentor dan beragam agenda pengembangan diri. Kita juga diberikan kebebasan untuk memilih sendiri agenda pengembangan kapasitas yang paling sesuai dengan minat dan potensi kita,” ungkapnya.

Juara II Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia (UI) 2010 ini, merasa bersyukur karena diberikan kesempatan memperoleh beasiswa ini. Sehingga bisa menjalankan amanah sebagai Majelis Wali Amanat (MWA) UI, menyelesaikan studi strata satu, dan yang terpenting adalah mendirikan perusahaan yang berkiprah dalam pembangunan bangsa.

Melalui iGrow, Alumni Forum Indonesia Muda (FIM) 14 C ini, berhasil meraih juara I kompetisi Startup Asia 2014 dan kompetisi Payment Dragons Den Asia iGrow 2015, juara II kompetisi Startup Istanbul 2015 di Turki, Merit Winner Indonesia ICT Award 2015, Depok ICT Award 2015, Indonesia Youngster Inc. Startup Champion 2014, Juara I Industry Creative Festival Kementerian Perindustrian Indonesia 2013, dan Tahun 2016 Jay mendapatkan kesempatan menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara mengikuti program 500 Accelerator bisnis yang diadakan di San Francisco, Amerika Serikat.

Menurut Jay latar belakang hadirnya iGrow ini karena melihat dunia pertanian di Indonesia yang minim perubahan ke arah lebih baik. Salah satu penyebabnya adalah tidak terintegrasinya elemen-elemen dunia pertanian satu sama lain, seperti petani yang punya skill, pemodal yang punya capital, dan orang yang bisa mengakses pasar. Sehingga ia bersama teman-temannya membuat solusi untuk menghubungkan elemen- elemen tersebut dan saling terkoneksi satu sama lain.

“iGrow saat ini sudah menanaman lebih dari 1.200 hektar, penananman tersebar di 5 lokasi di Indonesia seperti Bali, Blitar, Garut, Tanjung Lesung dan Jonggor kami juga telah bekerja bersama lebih dari 2200 orang petani,” paparnya.

Walaupun sudah menggapai prestasi gemilang. Namun alumni Fakultas Ilmu Komputer UI ini tidak lupa kacang pada kulitnya. Jika dibutuhkan ia akan siap bersinergi kapanpun dengan Dompet Dhuafa. “Dompet Dhuafa punya potensi luar biasa dengan jejaring dan resource yang dimiliki saat ini. Semoga Dompet Dhuafa dan juga semua stakeholder di dalamnya dapat mengoptimalkan organisasi besar ini menjadi motor penggerak perubahan Indonesia,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa/Khoir)