Anggi Nurkholis, Siswa SMART Asal Jawa Ingin Bangun Timika

Anggi Nurkholis, siswa kelas 8 SMP SMART Ekselensia Dompet Dhuafa keturunan Jawa yang berniat membangun Timika Papua, tempat tinggalnya. (Foto: Uyang/Dompet Dhuafa)

Semangatnya dalam belajar begitu terlihat ketika ia meneruskan pendidikannya di SMART Ekselensia Dompet Dhuafa. Baginya, banyak hal yang menarik yang dirasakan Anggi Nurkholis, dalam hal metode belajar yang diterapkan sekolah gratis bagi kaum dhuafa tersebut. Menurut siswa kelas 8 SMP ini, metode belajar yang diterapkan sekolahnya kini sangat membuatnya makin semangat belajar, ketimbang metode belajar sekolahnya dulu yang dirasanya sangat membosankan dan tidak memiliki tantangan tersendiri.

“Tidak ada hal menarik yang saya temukan seperti di sini (SMART). Hal menariknya seperti dalam pelajaran Bahasa Inggris ada permainan menebak kata, semacam games dengan guru. Setelah itu kita bisa dapat hadiah dan penghargaan. Hal inilah yang membuat saya senang bersekolah di sini,” ungkap siswa asal Timika, Papua ini.

Anggi, sapaan akrabnya sehari-hari ini pun menceritakan awal mula bersekolah di SMART. Saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar di Timika, ada beberapa tamu dari Jakarta yang mengunjungi sekolahnya. Para siswa berprestasi pun akhirnya dipanggil oleh pihak sekolah untuk mendengarkan penjelasan para tamu ini tentang Sekolah SMART Ekselensia Dompet Dhuafa yang berlokasi di Parung, Bogor, Jawa Barat.

“Saya salah satu siswa yang berprestasi, akhirnya saya didaftarkan ke sekolah tersebut,” terang siswa yang hobi membaca ini.

Anggi pun meminta izin dan restu kedua orangtuanya. Setelah mendapatkan izin, Anggi ditemani sang Ayah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti beberapa rangkaian tes seleksi seperti administrasi, bidang studi, psikotes, survey tempat tinggal.

“Itu sampai 3 bulan dan Alhamdulillah saya lulus seleksi,” kenangnya bercerita.

Selain itu, Anggi yang menyukai pelajaran Matematika ini, juga bercerita mengenai perubahan hobi yang dimilikinya selama bersekolah di SMART. Hobinya dalam bermain kini semakin ia kurangi dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku, baik di asrama sekolah maupun di perpustakaan. Menurutnya tidak lain karena teman-temannya sering mengajaknya untuk berkumpul dan mencari buku bacaan yang diinginkan.

“Minat baca saya semakin meningkat. Saya sudah menyelesaikan novel yang berjudul ‘Rasulullah Penggenggam Hujan’ jilid 1 dan 2,” ujar bocah yang ramah senyum ini.

Siswa yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini juga memiliki harapan ke depan, setelah menuntut ilmu di SMART Ekselensia. Ia membangun Timika menjadi kota yang maju pesat seperti kota-kota lainnya saat ia telah mencapai kesuksesannya kelak.

“Saya tidak punya saudara di Jakarta, ibu dan ayah saya asli Semarang Jawa Tengah. Namun, saya lahir di Timika, Papua. Akhirnya kami menetap di Timika. Orang tua saya juga menitipkan pesan, saya tidak boleh jadi anak nakal, jangan malas, dan jangan telat ibadahnya,” ucapnya mengingat pesan..

Selain itu, Anggi juga memiliki harapan ke depan selama bersekolah di SMART. “Saya berharap bisa terus belajar dengan baik, mendapatkan nilai tertinggi di buku Rapor, dan bisa mengikuti olimpiade Matematika,” harapnya. (uyang)