Antusias Warga Binaan Nusa Kambangan Kuatkan Iman di Bulan Muharram

Gambar menunjukkan warga binaan memenuhi masjid, bersiap mengikuti rangkaian acara Tabligh Akbar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.

CILACAP, JAWA TENGAH — Dengan tertib dan antusias, sebanyak 450 warga binaan memenuhi ruangan masjid di Lapas Kelas II A Kembang Kuning, Nusa Kambangan, Cilacap. Suasana penuh semangat terlihat di antara warga binaan yang mengenakan pakaian bernuansa putih pada Rabu (31/7/2024) pagi hari.

Ya, warga binaan akan menghadiri Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Acara makin meriah dengan penampilan marawis dari warga binaan, menambah semarak suasana hari itu. Kegiatan ini merupakan aktivitas yang telah disiapkan dalam momen peringatan bulan Muharram, diisi oleh Ustadz Ray Syahreza, mantan vokalis Nineball Band, yang memberikan tausiyah inspiratif bagi para peserta.

Winarso selaku Kepala Lapas Kelas II A Kembang Kuning, Nusa Kambangan, berharap agar kegiatan ini bisa meningkatkan ibadah dan semua peserta dapat menyambut kehidupan yang lebih baik.

“Semoga tabligh akbar ini bisa meningkatkan ibadah kita dan merenungi kemulian bulan Muharram. Mari kita sosong kehidupan yang lebih baik setelah memasuki tahun baru Islam,” pungkasnya.

Baca juga: Eduwisata dan Belanja, Ukir Senyuman Anak-anak Yatim di Muharram Fest 1446 H

Penampilan marawis dari warga binaan, menambah semarak suasana hari itu.
Penampilan marawis dari warga binaan, menambah semarak suasana hari itu.
Warga binaan yang telah memenuhi masjid, sudah bersiap mengikuti rangkaian acara Tabligh Akbar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.
Warga binaan yang telah memenuhi masjid, sudah bersiap mengikuti rangkaian acara Tabligh Akbar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.

Juperta Panji Utama, Deputi Direktur 1 Program Sosial, Kemanusiaan, Dakwah, dan Budaya Dompet Dhuafa, menegaskan dalam sambutannya bahwa acara ini merupakan langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan spiritual warga binaan.

“Ini adalah majelis ilmu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia terkhusus terkait dalam otak dan hati. Tabligh akbar ini harapannya bisa bermanfaat bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Sementara Ustaz Ray Syahreza, mantan Vokalis Nineball Band, menuturkan pengalaman pertamanya mengisi acara di Lapas Pulau Nusa Kambangan. Pada awalnya, kunjungan ke lembaga pemasyarakatan dianggap sebagai pengalaman yang mengerikan. Namun, setelah berada di dalam dan berinteraksi dengan warga binaan, dapat merubah cara pandang Ustaz Ray Syahreza.

Tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Ray Syahreza.
Tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Ray Syahreza.
Tabligh Akbar dan Hapus Tato dalam rangka memperingati Bulan Muharram, bersama Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Nusakambangan, Cilacap, Jawa tengah pada Rabu (31/7/2024).
Tabligh Akbar dan Hapus Tato dalam rangka memperingati Bulan Muharram, bersama Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Nusakambangan, Cilacap, Jawa tengah pada Rabu (31/7/2024).

Baca juga: Program Hapus Tatto Di Nusa Kambangan, Cherly: Aku Niat Lillahi Ta’ala Ingin Hijrah

“Awalnya saya pikir berkunjung ke lapas itu suatu hal yang mengerikan. Tetapi ternyata sudah di dalam bersama warga binaan ternyata luar biasa, terdapat suasana kekeluargaan, kesalehan, agamis, religius, dekat dan akrab. Alhamdulillah saya bersyukur banget. Acara seperti ini penting banget, kita aja yang di luar bebas masih perlu saling diingatkan dan mengingati. Apalagi mereka warga binaan yang haru berada di dalam lapas perlu adanya suntikan semangat dan spiritual untuk kekuatan bagi mereka dalam menjalankan kehidupan,” ungkapannya

Terlebih lagi, warga binaan di dalam lembaga pemasyarakatan membutuhkan dukungan untuk saling mengingatkan dan memberikan suntikan semangat agar menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik. Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa terus dijalankan oleh Lembaga Pelayan Masyarakat dalam mensyiarkan kebermanfaatan untuk umat. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Anndini Dwi Putri, Ray LPM
Penyunting: Dhika