TANGERANG SELATAN — Bencana gempa dahsyat yang mengguncang Turkiye dan Suriah pada awal Februari 2023 membuat dunia berduka. Bahkan, hingga kini bencana gempa susulan dengan kekuatan yang cukup besar masih terus terjadi di sana. Hari ke hari, bantuan kemanusiaan terus bertambah seiring dengan bertambahnya korban Gempa Turkiye-Suriah.
Merespons hal tersebut, berbagai lembaga filantropi dari seluruh dunia, termasuk Dompet Dhuafa pun terus menyalurkan bantuan kebutuhan dasar dan pokok bagi para peyintas gempa. Mereka saling bahu-membahu dan berkolaborasi untuk memberikan pelayanan optimal bagi para korban Gempa Turkiye-Suriah. Duta Besar Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhamad Iqbal pun mengapresiasi gerakan jaringan kawan baik yang telah memberikan bantuan hingga hari ini.
Selain itu, Dubes Indonesia untuk Turki juga memberikan apresiasi kepada lembaga-lembaga zakat yang tergabung sebagai anggota Forum Zakat (FOZ) atas kontribusi mereka dalam membantu penyintas gempa Turki.
“Saya mewakili pemerintah RI mengucapkan terima kasih kepada lembaga zakat karena telah membantu korban gempa Turki. Kontribusi lembaga zakat sangat menguatkan peran Indonesia dalam aksi kemanusiaan global,” ungkapnya pada pertemuan dengan FOZ di KBRI Ankara, Hilal, Hilal Mh. Sukarno Cd, Hollanda Cd. No:24 D:1, 06550 Çankaya/Ankara, Turki, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: 4 Hari Berdiri, RS Lapangan EMT Indonesia di Turkiye Sudah Rawat 395 Pasien
Pada agenda tersebut, Direktur Eksekutif Forum Zakat, Agus Budiyanto melaporkan sederet kontribusi lembaga zakat anggota FOZ untuk gempa Turki.
“Saat ini sudah ada 23 lembaga zakat yang turun dalam aksi penanganan gempa Turki, mulai dari klaster penyelamatan atau evakuasi klaster kesehatan, klaster logistik, dan klaster recovery,” bebernya.
Aksi penanganan ini menyebar ke berbagai lokasi terdampak gempa, seperti Hatay, Gaziantep, Reyhanli, Zaitinobe, dan lain-lain.
“Berdasarkan informasi dari KBRI, bantuan mendesak saat ini adalah tenda-tenda untuk tempat tinggal penyintas sampai rumah mereka dibangun kembali oleh pemerintah Turki,” kata Agus.
Agenda itu juga membahas rencana kolaborasi lanjutan antara pemerintah dengan lembaga zakat pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi gempa Turki. Dr Lalu mengatakan bahwa KBRI dan lembaga zakat anggota FOZ akan mengadakan Festival Ramadan di camp pengungsian.
“Tak hanya itu, program yang bisa kita eksekusi bersama adalah Pembangunan Kampung Indonesia, yaitu ekosistem Indonesia di wilayah bencana, mulai dari rumah, sekolah, pasar, masjid, dan lain-lain yang dibangun dari banyak entitas Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Lepas Bantuan dari Donatur Dompet Dhuafa untuk Turkiye-Suriah
Mengingat besarnya peran zakat dalam membangun kembali martabat masyarakat Turki yang telah direnggut oleh gempa dahsyat, Dr Lalu pun mengajak masyarakat untuk saling bergotong-royong dalam gerakan zakat untuk aksi-aksi kemanusiaan. Tak hanya di tingkat lokal, melainkan juga di taraf internasional.
“Maka, ini akan jadi peluang bagi Indonesia agar bisa menjadi pemain penting dengan meningkatkan kontribusi aksi kemanusiaan global. Sejalan dengan ini, bagi gerakan zakat juga saya harap bisa memperkuat peran dalam aksi kemanusiaan global. Kolaborasi kita pada gempa Turki menjadi momentumnya,” ungkap Dr. Lalu.
Peran Dompet Dhuafa
Pada kesempatan yang berbeda, Chief Executive Officer Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono menuturkan bahwa sebagai salah satu anggota FOZ, Dompet Dhuafa telah menyuarakan kepeduliaan terhadap Turkiye-Suriah, dan turut serta secara kolaboratif mengirimkan bantuan bagi penyintas di Turkiye-Suriah.
Melalui unit DMC Dompet Dhuafa, uluran tangan kebaikan dari Kawan Baik selalu disalurkan secara tepat dan cepat. Semua ini merupakan hasil kolaborasi yang terjalin antara Kawan Baik, Dompet Dhuafa, dan pemerintah.
“Dompet Dhuafa melalui organ respons DMC menyambut baik kolaborasi antara pemerintah dan lembaga zakat serta lembaga kemanusiaan dalam penanganan gempa di Turki dan Suriah. Hal demikian adalah praktik yang baik mengingat dampak dari gempa yang sangat besar dan membutuhkan sinergi berkelanjutan untuk memastikan para penyintas dapat pulih secepatnya,” terang Arif melalui pesan singkat.
“Ke depannya, pemulihan gempa Turki dan Suriah perlu mengedepankan aspek pembangunan manusia, selain tentunya aspek infrastruktur. Dompet Dhuafa mengundang partisipasi setiap masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam upaya-upaya pemulihan tersebut,” lanjut Arif.
Dompet Dhuafa telah melakukan upaya bantuan berupa distribusi pangan, makanan siap santap, dan selimut. Selain itu, Dompet Dhuafa juga terlibat dalam aksi evakuasi bersama Indonesia Search and Rescue (INASAR) serta layanan kesehatan yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) Indonesia. Terhitung, ada 5.832 jiwa yang terbantu dari kolaborasi Dompet Dhuafa.
Kawan Baik, penyintas Gempa Turkiye-Suriah masih membutuhkan uluran tangan kebaikan ktia. Mari rapatkan barisan dan perkuat solidaritas untuk membantu saudara-saudara kita di Turkiye-Suriah. Kawan Baik dapat mengirimkan bantuan dan doa melalui laman di bawah. Saatnya dunia Berdaya Hadapi Bencana. (AFP/DMC Dompet Dhuafa)