SIARAN PERS, ACEH — Sudah menjadi tugas dasar setiap manusia, menyambut dan menolong saudara-saudaranya yang sedang kesulitan. Asas kemanusiaan landasnya. Banyak sekali entis Rohingya, tidak memiliki kewarganegaraan dan hidup dalam situasi terombang-ambing. Kemudian Kamis (25/6/2020) lalu, sebanyak 99 warga Rohingya diselamatkan di perairan Aceh Utara setelah terombang-ambing berhari-hari di lautan.
Hingga pada hari Jumat (26/6/2020), ARNO (Arakan Rohingya National Organisation), melalui press release menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas ketulusan jiwa kemanusiaannya menyelamatkan masyarakat Rohingya. Tertulis disana, "Thanks to the Indonesians for help to distress Rohingyas at sea".
Oleh ARNO, hal tersebut dianggap sebagai demonstrasi dari persaudaraan, kepemimpinan, dan gerakan kemanusiaan yang nyata. ARNO juga meminta agar pemerintah Indonesia terus memberikan bantuan sementara sampai sumber daya yang memadai tersedia bagi para pengungsi untuk mendapatkan tempat berlindung yang aman dan sumber makanan.
Agar Rohingya kembali ke rumah dengan cara yang aman dan bermartabat, Ketua ARNO Dr Mohammad Habib Ullah menyerukan kepada para pemimpin ASEAN untuk mengatasi akar penyebab kekrisisan Rohingya serta permasalahan para pengungsinya.
“Wilayah ini harus bersatu dalam menciptakan solusi jangka panjang yang memfokuskan upaya konkret dalam memberikan kerja-sama dan timbal-balik serta bantuan teknis untuk semua negara di kawasan ini, untuk mengakhiri perdagangan manusia dan penyelundupan manusia yang terus terjadi,” terang Habib Ullah.
ARNO juga meminta kepada Amerika Serikat dan Uni Eropa, juga semua negara untuk membantu ASEAN dalam memastikan adanya perjanjian internasional untuk menghentikan dan mencegah perdagangan manusia diberlakukan di Myanmar.
“Kami meminta semua negara untuk memberikan bantuan bagi program penegakan hukum yang sah, termasuk penuntutan pelaku, sehingga perdagangan manusia, kejahatan terhadap kemanusiaan, bisa dihentikan di Rohingya,” lajutnya.
Sebagai lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa melalui jaringan cabangnya yang ada di Aceh, menurunkan bantuan tenaga kemanusiaan ke lokasi pengungsian di Punteut, Kota Lhokseumawe.
“Tim Dompet Dhuafa Aceh sudah berangkat dari Banda Aceh yang sudah kita pastikan sehat. Mereka akan mengajak juga relawan lokal untuk bergerak. Demi minimalisasi mobilisasi dari Banda Aceh ke Aceh Utara atau sebaliknya,” terang dr. Nuril, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Aceh.
Menanggapi pernyataan ARNO, Nuril menyampaikan, jiwa kemanusiaan dan semangat gotong-royong, sudah menjadi identitas masyarakat Indonesia. Dompet Dhuafa pun hadir untuk kemanusiaan.
“Masa-masa penuh kesulitan dan dilema hari ini membuat kita mengalami ujian sesungguhnya. Siapa yang menang, kemanusiaan atau rasa takut sendiri. Alhamdulillah, nurani lah masih menang. Kemanusiaan masih menang. Di Aceh, Dompet Dhuafa akan terus berjuang menegakkan bendera kemanusiaan,” ucapnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)