Asa Nenek Halimah Di Usia Senja

Hidup penuh dengan suka cita di masa tua nampaknya belum berpihak pada nenek berusia 79 Tahun ini. Di usia senjanya,Halimah, demikian nama perempuan lanjut usia ini,  hanya bisa terduduk di atas dipan yang terletak di depan rumahnya karena menderita stroke sejak beberapa tahun lalu.

Awalnya, tubuh wanita renta ini bergerak secara normal, namun suatu hari kaki dan tangannya mulai terasa berat untuk digerakkan. Semakin lama terasa begitu kaku sekujur tubuhnya, hanya bagian tangan kanan yang masih lumayan berfungsi. Buang air kecil dan besar pun ia menggunakan popokdewasa. Sedangkan untuk makan harus makanan yang sangat lunak.

Bersama Miath (83) sang suami, Halimahtinggal di sebuah rumah kecil dan sederhana di kawasan Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Sawangan-Depok. Puluhan tahun sudah, mereka menikah dan dikaruniai dua orang anak yang sudah menikah.

Pernah beberapa kali keluarga membawa Halimah untuk melakukan pengobatan secara alternatif dikarenakan khawatir dengan biaya rumah sakit yang tidak mampu terbayar. Tapi sampai saat ini pengobatan alternatif yang telah dijalaninya belum membuahkan hasil signifikan, akhirnya pihak keluarga pasrah akan penyakit yang tengah di derita oleh ibu mereka.

Berbeda dengan Miath, meskipun usianya sudah lebih sepuh dari istrinya, namun ia masih bisa melangkahkan kaki ke mushola setiap adzan shalat berkumandang meskipun dengan langkah agak berhati-hati agar tak tersandung. Maklum, fisiknya sudah sangat lemah. Ia juga sudah tak mampu bekerja.

Semenjak itulahAsmin yang merupakan anak tertua, menggantikannya menjadi tulang punggung keluarga. Dengan penghasilan yang tidak seberapa dan harus dibagi dua untuk anak istrinya, Asmin tetap penuh sabar mengurusi kedua orang tuanya supaya tidak terlantar. Ia  mengirim makanan, mengurusi semua keperluan dan kebutuhan, termasuk membelikan popok.

Terkadang kebutuhan keluargaAsmin sendiri melambung melebihi penghasilannya, sehingga ia tidak mampu menjamin keperluan orang tua. Namun ia juga tak sampai hati membuat mereka menahan lapar, sehingga ia harus berusaha mencari tambahan ke sana-sini.

Melihat kondisi Miath danHalimah dengan himpitan ekonomiAsmin seperti itu, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) menyalurkan manfaat program Safety Net kepadaHalimah. Dengan harapan, semoga dapat meringankan keluarga Asmin untuk selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.

Program Social Safety Net bagi keluarga yang terkulai ini adalah bentuk bantuan pangan bagi mustahik yang kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Program ini bermitra dengan lembaga sosial keagamaan sebagai pensuplai data mustahik dan warung yang dikelola invidu sebagai pensuplai bahan pangan.

“Alhamdulillah, Allah masih memberikan saya kesempatan untuk mengurusi ibu sama bapak yang sudah tua. Hm, terima kasih untuk Dompet Dhuafa atas bantuannya,” ujar Asmin saat ditemui oleh Tim LPM. Tak lupa ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para Donatur. (LPM Dompet Dhuafa/Rifky)

 

Editor: Uyang