Asa Sang Pemulung Di Usia Senja

Elle (60) penerima manfaat LPM Dompet Dhuafa, seorang pemulung yang diberikan bantuan berupa jaminan makan dan pemeriksaan kesehatan. (Foto: Uyang/Dompet Dhuafa)

Di usianya semakin senja, ia belum merasakan kesejahteraan hidup yang layak. Justru, keterbatasan ekonomi yang menjadi teman setia Elle (60) hingga kini. Meski begitu, pria lanjut usia yang sehari-hari mengais rezekinya dari memulung botol-botol bekas ini senantiasa bersyukur atas setiap nikmat Tuhan kepadanya.

”Yang ada aja disyukuri. Masih bisa makan aja udah syukur banget. Nggak pengen yang muluk-muluk,” ujar sang kakak, menyampaikan pesan Elle.

Selain keterbatasan ekonomi yang dirasakan, pria sepuh yang belum menikah ini juga merupakan penderita tuna rungu dan wicara. Untuk berbicara dengan orang lain yang belum mengenalnya ia sering dibantu sang kakak. Gangguan kesehatan yang dialaminya tidak hanya itu, Elle juga mengeluhkan penglihatannya yang telah kabur hingga tak mampu lagi melihat dengan baik.

”Sekitar 20% saja pandangannya yang dapat melihat secara normal dan terkadang tiba-tiba penglihatan mulai kabur,” papar sang kakak.

Selama ini, Elle tinggal di rumah sang kakak yang berlokasi di Bojong Menteng, Rawa Lumbu, Bekasi. Sang kakak bercerita, dilingkungan tempat tinggalnya, Elle merupakan sosok pribadi yang sangat rajin beribadah. Bila waktu sholat tiba, ia segera meninggalkan kegiatan mulung yang dijalankannya dan bersiapuntuk beribadah.

’’Denger suara azan, langsung dia pergi mandi bersihin badan. Terus lari ke masjid deket rumah,” ujar sang kakak.

Sang kakak menuturkan, sebelum menjadi pemulung, Elle tidak memiliki pekerjaan apa-apa. Untuk makan sehari-hari masih bergantung dari sang kakak. Namun, Elle merasa kasihan dengan kakaknya yang juga semakin sepuh dan harus mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri. Akhirnya ia memutuskan untuk mandiri dengan menjadi seorang pemulung.

”Saya sangat kasihan sama dia. Cuma mau gimana lagi, saya juga ada tanggungan keluarga yang harus dicukupi kebutuhannya,” ujar kakak Elle.

Kini, kakak Elle hanya mengharapkan, kiranya ada dermawan yang membantu adiknya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti makan dan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Alhamdulillah, doa yang dipanjatkan sang kakak pun terjawab. Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) memberikan bantuan berupa jaminan makan dan pengobatan mata ke dokter.

”Alhamdulillah saya berterimakasih sekali sama Dompet Dhuafa. Paling enggak bebannya udah nggak seberat dulu,” pungkasnya bersyukur. (uyang/gie)