Asah Kemandirian Pengungsi Rohingya Lewat Keterampilan

 

ACEH- Sebagian masyarakat etnis Rohingya masih berada di pengungsian di wilayah Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh. Sejak tiba di Aceh, bantuan terus mengalir ke posko-posko yang ada. Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang zakat pun turut ambil andil untuk membantu masyarakat Rohingnya.

Di Langsa, Dompet Dhuafa membuka posko untuk memudahkan relawan Dompet Dhuafa dalam melayani pengungsi Rohingya. Di posko itu, Dompet Dhuafa membuka sekolah ceria untuk membantu pendidikan para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Sejak dua pekan, Dompet Dhuafa membantu pendidikan pengungsi dengan memberikan pembelajaran bahasa. “Pembelajaran bahasa dilakukan untuk mengenalkan kosakata dan membuat kalimat,” jelas Iskandar, Tim Respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, beberapa waktu lalu.

Dalam pembelajaran bahasa, relawan dan tim DMC Dompet Dhuafa mengenalkan tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Rohingya. “Semua dilakukan untuk memudahkan komunikasi, paling tidak mereka harus bisa mengomunikasikan apa yang mereka butuhkan kepada relawan setempat,” paparnya.

Setelah dua pekan pembelajaran bahasa berjalan, pengungsi Rohingya menunjukkan perkembangan yang signifikan. Semangat untuk terus belajar pun terlihat dari mereka. “Kalau ke mana-mana mereka membawa kamus yang mereka buat sendiri ketika menemukan kosakata baru, mereka juga sudah bisa mulai berinteraksi dengan relawan,” jelasnya.

Selain pembelajaran bahasa, Dompet Dhuafa juga akan memfasilitasi mereka dengan pelatihan keterampilan. “Pelatihan keterampilan itu akan disesuaikan oleh minat dan bakat mereka,” ujar Iskandar.

Selama satu tahun, pengungsi Rohingya akan berada di Indonesia sambil menunggu keputusan mengenai status kewarganegaraan mereka. “Di tengah penantian itu, Dompet Dhuafa hadir  untuk memberikan pelatihan agar mereka dapat mandiri,” jelasnya.

Saat ini, mereka tidak memiliki hak bekerja, mereka bisa berlatih keterampilan agar nantinya bisa berwirausaha. “Alhamdulillah ibu-ibu setempat telah membantu mengajari mereka memasak masakan Indonesia di Dapur Dompet Dhuafa,” pungkasnya. (Gita)

 

Editor: Uyang