Banjir Bandang Ternate, Ini Sederet Aksi Respons Cepat Dompet Dhuafa

Foto udara sejumlah petugas SAR gabungan menyingkirkan material lumpur saat pencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, KotaTernate Maluku Utara, Ahad (25/08/2024). (Dok. Antara Foto/Andri Saputra)

Bencana banjir bandang melanda wilayah Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate pada Selasa (25/08/2024) pukul 03:20 WIT. Sebelum banjir bandang Ternate terjadi, wilayah itu dilanda hujan deras dengan durasi yang lama.

Banjir bandang ini membawa serta material lumpur tanah, pasir, juga bebatuan dari Gunung Gamalama ke pemukiman warga. Meski begitu, banjir ini langsung surut karena hanya terjadi satu kali luapan pada pukul 03:20 WIT. Atas peristiwa ini, Pemerintah Kota Ternate menerbitkan status Tanggap Darurat Bencana selama 14 hari ke depan mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan.

Melansir Kantor Berita Antara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa Tim SAR Gabungan dengan 400 personel terus dikerahkan mencari warga yang masih hilang. Pencarian akan terus dilakukan hingga 7×24 jam, setidaknya sampai dengan Sabtu (31/8/2024).

Penyebab Banjir Bandang Ternate

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa penyebab terjadinya banjir bandang di Ternate adalah karena intensitas hujan yang tinggi di Kelurahan Rua yang terletak di lereng Gunung Api Gamalama. Kondisi seperti kestabilan stope (terowongan yang berisi bijih yang sedang ditambang) hingga sumbatan di hulu sungai diduga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.

Melansir Halmahera Post, hal senada juga dikatakan oleh Abdul Kadir Dedi Arif selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara.

“Banjir disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyempitan dan sedimentasi pada sungai, serta material vulkanik dari letusan Gunung Gamalama Tua,” jelas Abdul Kadir.

“Erosi dan longsor di puncak gunung menumpuk dan perlahan terbawa turun oleh aliran air dari hujan sebelumnya. Selain itu, penyempitan ruang distribusi material akibat sedimentasi di sungai-sungai kecil juga menyebabkan banjir semakin parah,” imbuhnya.

Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban yang tertimbun akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Ahad (25/08/2024). (Dok. Antara Foto/Andri Saputra)
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban yang tertimbun akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Ahad (25/08/2024). (Dok. Antara Foto/Andri Saputra)

Baca juga: Dompet Dhuafa Sigap Respons Bencana Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar

Dampak Banjir Bandang Ternate

Hingga artikel ini dirilis, data Pusdalops BNPB menyebut bahwa banjir bandang Ternate telah memakan korban jiwa sebanyak 18 orang. Selain itu, ada 8 orang yang luka-luka dan 185 orang warga yang mengungsi di SMK Negeri 4 Ternate.

Banjir bandang ini membawa serta material lumpur tanah, pasir, dan bebatuan dari Gunung Gamalama yang menyebabkan kerusakan berat pada sebanyak 25 rumah dan 1 musala, serta memutus beberapa meter jalan penghubung.

Respons Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) merespons cepat bencana banjir bandang Ternate. Dompet Dhuafa turut membantu evakuasi dan pencarian orang hilang seusai bencana di wilayah Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate.

Kini titik pengungsian tersebar di 7 rumah warga, 1 perusahaan, dan 2 sekolah, yakni di SMKN 4 Kota Ternate serta SD Negeri 66 Kota Ternate. DMC Dompet Dhuafa juga membuka Pos Relawan yang berada di Jalan Pertamina, Kelurahan Kastelah, Pulau Ternate, Kota Ternate. Selain itu, tim juga membuka Pos Hangat di Kelurahan Kastela.

Mengingat Rencananya, ke depan Tim DMC Dompet Dhuafa akan membuka Dapur Umum dan menggencarkan lagi pelatihan respons serta mitigasi bencana untuk komunitas dan masyarakat setempat.

Baca juga: Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Respons Guna Percepatan Penanganan Banjir Bandang di Bandung

DMC Dompet Dhuafa mendirikan Pos Hangat di Kelurahan Kastela, Kota Ternate.
DMC Dompet Dhuafa mendirikan Pos Hangat di Kelurahan Kastela, Kota Ternate.

Kebutuhan Darurat Penyintas

Kasi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya Termara menyebut bahwa proses evakuasi korban banjir cukup terhambat akibat banyaknya material lumpur, batu, hingga kayu ukuran besar yang menerjang pemukiman warga.

Di lain sisi, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mempredikasi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di wilayah Kota Ternate dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Sehingga, warga diminta untuk terus waspada dengan adanya potensi banjir bandang susulan.

Saat ini pemerintah bersama organisasi-organisasi penanggulangan bencana setempat, termasuk DMC Dompet Dhuafa, terus mendata jumlah warga yang terdampak dan mengupayakan bantuan darurat untuk para penyintas. Adapun kebutuhan darurat yang sangat dibutuhkan saat ini antara lain:

  • Tenda pengungsian
  • Light tower
  • Selimut
  • Matras
  • Terpal
  • Kasur lipat
  • Sembako

Sahabat, mari kita bantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir bandang agar bisa bangkit kembali. Dompet Dhuafa juga berkomitmen untuk terus membantu para penyintas hingga mereka bisa kembali memiliki kehidupan seperti sebelum bencana terjadi. Salurkan kebaikanmu untuk para penyintas banjir bandang Ternate dengan mengeklik link di bawah.

BANTU BANJIR BANDANG TERNATE