KLATEN — Jawa kini tengah berduka, curah hujan yang meningkat mengakibatkan banjir di banyak wilayah. Salah satunya adalah di Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Klaten paling menjadi sorotan. Setidaknya 6 kecamatan di Kabupaten Klaten, terdampak banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi.
Keenam kecmatan yang dimaksud di antaranya Kecamatan Bayat, Cawas, Gantiwarno, Klaten Selatan, Trucuk, dan Karangdowo. Berbagai dampak banjir bervariasi dan merugikan warga. Desa Kali Kebo semisal, air Sungai Dengkeng meluap dan genangan sampai di Desa Gaden. Beberapa wilayah juga mengalami tanggul jebol, dimana air dengan derasnya mengalir ke pemukiman warga. Di antara tanggul yang jebol yaitu di Desa Gentan, Kecamatan Gantiwarno. Desa Japanan dan Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, masing-masing satu tanggul jebol. Sedangkan di Kecamatan Bayat menjadi yang terparah dengan satu tanggul jebol dan longsor menimpa Desa Krakitan dan Desa Paseban. Akibatnya 55 orang dari 13 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa Jawa Tengah langsung bertindak cepat dengan melakukan respon dan assessment ke beberapa tempat yang membutuhkan bantuan. Intervensi lanjutan berupa distribusi bantuan logisitik sembako dilakukan bersama PBMT Jawa Tengah.
Tim Dompet Dhuafa juga bergotong-royong bersama warga, membangun kembali tanggul yang jebol. Bila dibiarkan, dengan curah hujan yang tidak menentu, banjir akan mengancam warga. Pembangunan sementara dari tanggul yang jebol melalui cara ditambal dengan karung berisi tanah, pasir, dan batu. Harapannya, tanggul sementara tersebut dapat menahan laju air yang meluap. Sehingga tidak membahayakan pemukiman warga yang dekat dengan lokasi tersebut. (Dompet Dhuafa/Zul)