Banjir Melanda Bandung, Dompet Dhuafa Buka Dapur Umum

BANDUNG- Negeri ini kembali dilanda bencana. Belum usai rasanya kesedihan kita akibat bencana alam tanah longsor yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah, kini musibah kembali menyapa tanah air ini. Sebanyak 7 kecamatan antara lain Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Andir, di Bandung Selatan, Jawa Barat, terendam banjir akibat hujan yang terus-menerus melanda wilayah tersebut hingga membuat sungai Citarup meluap pada Sabtu (20/12) kemarin. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 50 cm hingga 1,5 meter.

Merespon bencana alam yang tengah terjadi, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) telah menerjunkan tim relawan kemanusian. Sejak bencana terjadi, tim relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Foundation Dompet Dhuafa Jawa Barat, dan masyarakat setempat membantu proses evakuasi warga yang masih berada di rumah dengan menggunakan perahu karet.

Sanadi, salah satu tim relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa menuturkan, selain membantu proses evakuasi warga, tim relawan juga mendirikan posko dapur umum di Kecamatan Baleendah. Setiap harinya, Dapur Umum menyediakan sekitar 1000 hingga 2000 paket nasi bungkus untuk didistribusikan kepada korban banjir.

“Untuk warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, paket nasi akan didistribusikan dengan menggunakan perahu karet,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim berfokus pada korban banjir di Kecamatan Bojongsoang. Sebab, wilayah itu mengalami banjir dengan ketinggian hingga 3 meter. Hujan yang masih terus mengguyur wilayah Bandung beberapa hari terakhir membuat ketinggian air semakin meningkat. Tim diharapkan dapat membantu dan menyelamatkan para korban banjir yang sudah terjebak tingginya air. Hingga hari kelima banjir belum juga surut. Sedikitnya empat ribu warga mengungsi dan lima belas ribu rumah terendam air.