CIANJUR, JAWA BARAT — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia (RI) bersama Dompet Dhuafa kembali hadir menjadi jembatan kebaikan. Pada Selasa (24/12/2024), distribusi bantuan untuk para warga terdampak banjir dan longsor Cianjur berhasil mendarat di Kantor Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, Cianjur.
Sebelumnya, bencana hidrometeorologi menimpa Kabupaten Cianjur dan Sukabumi pada 04 Desember 2024. Status tanggap darurat bencana siaga yang seharusnya jatuh pada 18 Desember 2024 pun diperpanjang sampai 25 Desember 2024 oleh Pemerintah Cianjur.
Banjir dan longsor telah berdampak pada 17 kecamatan di wilayah tersebut. Data terbaru mencatat sekitar 3.098 rumah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Dengan rincian 701 rumah rusak berat, 835 rumah rusak sedang, dan 1.562 rumah rusak ringan. Selain itu, lebih dari 4.000 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ahmad Faqih Syarafaddin selaku General Manager Penghimpunan ZIS Dompet Dhuafa menuturkan bahwa kehadiran Dompet Dhuafa bersama BPKH RI kali ini untuk menguatkan para warga terdampak bencana.
Melalui Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, lanjut Faqih, asesmen segera dilakukan di lokasi-lokasi terdampak. Terdapat empat desa prioritas dengan dampak bencana paling parah. Yakni Bojongkasih, Neglasari, Sukaraja dan Sukakerta di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat.
“Alhamdulillah, prosesi serah terima bantuan hari ini bisa terselenggara atas kerjasama Dompet Dhuafa dengan BPKH RI. Melalui DMC Dompet Dhuafa, kami juga melakukan pendataan terhadap lokasi-lokasi bencana dan akhirnya keluar hasilnya, empat nama desa (terdampak) yang paling parah,” ujar Faqih, Selasa (24/12/2024)
Indriayu Afriana selaku Kepala Divisi Program Strategis dan Pelaksana Mandiri Kemaslahatan BPKH RI menyampaikan bantuan ini merupakan bentuk komitmen BPKH untuk berkontribusi dalam kemaslahatan masyarakat, terutama warga yang sedang tertimpa bencana.
Jenis bantuan yang didistribusikan berupa masing-masing 500 paket sembako dan hygiene kit (shampo, sabun mandi dan cuci), daging rendang kaleng, dan pakaian hangat. Untuk kebutuhan bayi, tersedia selimut dan minyak kayu putih. Bantuan akan didistribusikan kepada total 111 Kartu Keluarga (KK) dan 330 warga di Kecamatan Kadupandak. Sisanya akan dibagikan kepada warga terdampak lainnya di kecamatan tersebut.
“Kami (BPKH) dibantu oleh mitra kemaslahatan kami yaitu Dompet Dhuafa dan DMC Dompet Dhuafa. Kami berupaya membantu dan memberi support bagi para penyintas bencana banjir dan longsor di Kecamatan Kadupandak. Semoga bantuan yang berasal dari nilai manfaat Dana Abadi BPKH RI ini dapat tersalurkan dengan tepat sasaran,” tutur Indri, Selasa (24/12/2024).
Martini, salah satu warga terdampak sekaligus penerima manfaat bercerita pengalaman buruk yang menimpanya. Setelah pergeseran tanah yang terjadi pada 4 Desember lalu, ia bersama keluarganya dievakuasi ke tempat aman. Pekerjaan sehari-harinya sebagai pelaku UMKM juga terhambat. Kini warung dan rumahnya pun hancur dan tak dapat berfungsi sama sekali.
“Sehari-hari saya jualan sembako, gas elpiji dan galon di warung. Sekarang warung dan rumah hancur. Sudah tidak bisa berfungsi. Alhasil nggak ada pemasukan buat menghidupi anak-anak. Jadi, bantuan dari BPKH dan Dompet Dhuafa ini sangat bermanfaat untuk membantu kehidupan keluarga saya, untuk menutup kebutuhan sehari-hari,” tutur Martini.
Ayah Martini, Anjun Basuni (70) pun mengatakan hal yang sama. Pekerjaannya terhambat. Bencana banjir dan longsor membuat ladang dan sawahnya rusak. Ia pun hanya bisa berdiam diri di kontrakan yang ia sewa dekat dengan lokasi evakuasi.
“Waktu kejadian, saya langsung lari lewat semak-semak menuju gunung. Karena tiang listrik sudah pada jatuh dan menimpa jalanan utama. Ini berdampak ke pekerjaan saya di ladang dan sawah. Sawah saya sudah habis, ladang saya habis, saya tidak bisa kemana-mana. Rumah saya rusak sampai tak bisa dihuni,” tutur Basuni dengan suara parau.
Baca juga: BPKH Bersama Dompet Dhuafa Bagikan Bantuan Kitchen Kit Bagi Penyintas Gempa Cianjur
Kini Martini dan ayahnya telah menerima bantuan paket sembako dan hygiene kit yang akan menunjang kehidupan sehari-harinya, sampai mendapat kepastian lebih lanjut dari pemerintah Cianjur atas nasib mereka.
Kolaborasi kebaikan antara BPKH RI dan Dompet Dhuafa kali ini merupakan secercah harapan bagi warga terdampak. Memberi semangat kepada para penyintas dan menginspirasi entitas masyarakat lainnya untuk meningkatkan partisipasi dalam kemaslahatan masyarakat luas. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Hany Fatihah Ahmad
Penyunting: Dhika