Bantuan Tandon Air Untuk Aslimah

SLEMAN- Musim kemarau di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya mulai menyapa. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan, musim hujan selama November tidak akan mengguyur kawasan tersebut. Kemarau dirasa sangat meresahkan bagi sebagian orang, terutama yang saat ini sedang mengalami musibah kabut asap dan juga kekeringan.

Beberapa wilayah diYogyakarta yang mengalami kekeringan sudah banyak mengalami kerugian, karena selain kebutuhan utama seperti mandi dan mencuci terganggu kini kekeringan juga telah mengakibatkan pertanian dan peternakan mereka merugi.

Aslimah, salah seorang warga Telogo Putai Kaliurang Sleman merasa sangat resah dengan kekeringan ini. “Sumur tidak ada di kampung kami, air PAM dari pemerintah sudah sejak lama tak mengalir karena kemarau. Pengairan dari tanah merapi kini juga sudah tidak mengalir. Satu-satunya jalan ialah membeli air untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Aslimah seorang wanita difable dengan dua orang anak, suaminya bekerja membuat kerajinan dari akar wangi. Kehidupannya yang pas-pasan membuatnya kesulitan untuk membeli air setiap saat. Tempat penampungan air pun ia tak punya.Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa Jogja membelikan keluarga Aslimah tandon, bak penampungan air, untuk menyimpan air yang telah ia dapatkan, baik itu dari bantuan maupun yang ia beli dengan sedikit uangnya.

Senyum keluarga Aslimah terkembang menerima bantuan ini. Setidaknya sampai menunggu hujan tiba, Aslimah dapat menampung air yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga kemarau panjang yang mendera tak terlalu meresahkannya. Terimakasih yang tak berujung Aslimah dan Dompet Dhuafa Jogja sampaikan kepada semua donatur yang telah membantu warga yang mengalami kekeringan karena kemarau panjang ini.

“Alhamdulillah, saya jadi ndak kesulitan nampung air bersih lagi. Dari dulu memang ingin punya tandon air, baru bisa kesampaian sekarang. Terima kasih Dompet Dhuafa,” ucap Aslimah. (Dompet Dhuafa Jogja/Uyang)