LEBAK, BANTEN — Tubuhnya ringkih, tidak jarang ia sakit-sakitan. Kini usianya menginjak 73 tahun. Masih pula ia harus berdistraksi memikirkan makanan untuk konsumsi, menyambung hidup hingga hari-hari berikutnya. Itulah kondisi kakek Surya dan saudaranya. Hidup di gubuk tengah kebun, jauh dari rumah warga, berteman sepi di usia sepuhnya.
“Bahkan untuk makan sehari-hari saja mereka hanya menunggu belas kasihan warga sekitar. Usia dan keadaan keduanya sudah sepuh, serta sering sakit-sakitan. Sehingga tidak memungkinkan mereka untuk bekerja. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ungkap Mokhlas Pidono, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Banten.
Kakek Surya dan kakaknya merupakan muallaf yang baru memeluk Islam dua tahun terakhir. Menurut keduanya, mereka sudah tidak lagi berkomunikasi dengan keluarganya. Tempat tinggal mereka sangat jauh dari kata nyaman. Berdinding bilik bambu, lantai dari anyaman bambu, dan atap dari asbes, mungkin rumah mereka lebih cocok dengan sebutan gubuk.
“Hampir tidak ada perabotan di rumah itu, menurut informasi dari relawan setempat dan diperkuat cerita dari Kakek Surya. Rumah tersebut bukan miliknya, tapi rumah warga yang dipinjamkan untuknya,” lanjut Mokhlas.
Pada Selasa (8/10/2019), Dompet Dhuafa Banten tergerak mengunjungi kediaman Kakek Surya yang berada di Kampung Pasir Ranji RT 12/RW 05, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Sejumlah bantuan logistik seperti 2 kasur busa beserta bantal, sembako, sepeti telur, juga sekarung beras, turut tim Dompet Dhuafa bawa sebagai uluran kasih donatur untuk Kakek Surya.
“Bersyukur sekali atas nikmat yang kita dapat hari ini. Maka Insyaa Allah, Dompet Dhuafa Banten kedepannya akan mengajak seluruh donatur untuk menjamin kebutuhan dasar Kakek Surya setiap bulannya,” pungkas Mokhlas. (Dompet Dhuafa/Gun Gun/Dhika Prabowo)