MALANG– Beberapa waktu lalu kita dikagetkan dengan peristiwa sadis yang merenggut nyawa Salim Kancil, aktivis penolak kegiatan penambangan di Lumajang, Jawa Timur. Sebelum kehilangan nyawanya, Salim dianiaya dengan dipukul berkali-kali, disetrum, bahkan digergaji hingga akhirnya meninggal dengan cara yang sadis.
Sebelumnya perlakuan serupa juga dialami Tosan, rekan Salim Kancil tersebut dijemput seerombolan preman. Dia didipukuli dengan kayu, pacul, batu, dan celurit di tanah lapang. Tubuhnya juga sempat dilindas sepeda motor. Syukur, nyawa Tosan masih dapat terselamatkan karena ada salah satu warga yang melihat dan melerai.
Saat ini Tosan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur. Kondisinya mulai stabil dan dalam proses pemulihan. Sebelumnya, Tosan kritis karena lambungnya bocor serta sempat tidak sadarkan diri.
Keprihatinan luar biasa dari tragedi tersebut, nyawa manusia menjadi tak ada harganya setelah semua dibutakan dengan uang. Sebagai lembaga sosial, Dompet Dhuafa turut menyampaikan keprihatinan dari para donatur, yaitu dengan menyalurkan bantuan pengobatan untuk Tosan yang diterima langsung oleh strinya, Ati Hartati, di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang, beberapa waktu lalu.
“Saya berterima kasih sekali atas bantuan ini. Saya juga memohon doa untuk kesembuhan suami. Semoga kebaikan para donatur Dompet Dhuafa mendapat ganjaran yang lebih dari Allah,” ujat Ati Hartati.
Sementara itu, bantuan donatur untuk keluarga Salim Kancil belum dapat diserahkan. Karena lokasi rumah korban yang terletak di pesisir dan kondisi daerah di sana masih belum kondusif. Penjagaan pun masih berjlan dengn sangat ketat. (Dompet Dhufa/Erni)