JAKARTA — Kapal penumpang Zahro Express pada Minggu (1/1), terbakar di perairan Teluk Jakarta. Kapal terbakar sekitar pukul 09.15 setelah berlayar kurang lebih satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kapal tersebut mengangkut penumpang yang hendak berlibur menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Sebanyak 194 orang selamat, 23 orang meninggal dunia, dan 17 orang masih dinyatakan hilang.
Dari total korban jiwa, sebanyak sepuluh jenazah sudah teridentifikasi. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen Pol dr. Arthur, megaku sempat kesulitan mengidentifikasi jenazah-jenazah korban KM Zahro Express. Selain karena kebanyakan dalam keadaan terbakar, korban sulit dikenali, lantaran kurangnya data-data ante mortem yang diberikan keluarga korban.
Hingga saat ini, proses pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung. Tim Badan Pemulasaraan Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa, turut membantu evakuasi korban di Muara Angke. Menurut Madroi, Manajer Program Barzah Dompet Dhuafa, saat ini jenazah maupun korban yang masih hilang, terus dalam pencarian tim SAR.
“Selain terjun langsung dalam proses evakuasi, pada Rabu (4/1), kami juga mengirim tim Barzah ke RS Polri untuk membantu pemulangan jenazah korban yang sudah teridentifikasi. Semoga proses pencarian lancar dan semua korban lekas ditemukan,” tutur Madroi. (Dompet Dhuafa/Dea)