Membolehkan umat-Nya yang “tidak mampu” untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu bukti betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Namun sebagai gantinya, orang tersebut wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di luar bulan Ramadan atau bisa juga dengan membayar fidyah.
Istilah fidyah tentu sudah tidak asing di telinga umat muslim. Namun meski begitu, sebagian besar dari mereka masih banyak menyimpan pertanyaan tentang ketentuan membayar fidyah untuk pengganti puasa. Apakah ada batas waktu tertentu dalam membayarkan fidyah? Atau haruskah fidyah dibayarkan segera, atau boleh ditunda? Yuk, mari cari tahu batas waktu bayar fidyah dengan menyimak penjelasan berikut!
Batas Waktu Bayar Fidyah
Sahabat, sebelum membahas batas waktu pembayaran fidyah, ada baiknya kita mengetahui lima golongan orang yang boleh membayar fidyah. Kamu bisa mencari tahunya di artikel Pengertian Fidyah, Hukum, dan Ketentuannya dalam Islam. Tak selesai sampai di situ, kamu juga perlu memahami lebih dalam tentang golongan-golongan tersebut. Apakah utang puasa semua golongan yang disebutkan otomatis gugur saat membayar fidyah atau tidak? Kamu bisa mengetahui informasi selengkapnya di artikel Bayar Fidyah Otomatis Utang Puasa Ramadan Lunas, Apa Iya? Belum Tentu!.
Nah jika sudah, ini saatnya kita mengetahui batas waktu pembayaran fidyah. Mengutip buku Kupas Tuntas Fidyah yang ditulis oleh Luky Nugroho Lc, para ulama berbeda pendapat tentang waktu pelaksanaan pembayaran fidyah. Perbedaan pendapat tersebut terbagi menjadi dua sisi, yakni apakah fidyah dibayarkan saat bulan Ramadan (saat kewajiban puasanya sudah lewat) atau fidyah boleh dibayarkan sebelum Ramadan tiba?
1. Bayar Fidyah Sebelum Bulan Ramadan
Hal yang dimaksud dengan membayar fidyah sebelum bulan Ramadan adalah saat seseorang merasa yakin bahwa nanti di bulan Ramadan ia tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Kemudian, jauh-jauh hari sebelum masuk bulan Ramadan, ia sudah membayarkan fidyah.
Menurut mazhab Hanafi, kasus seperti ini dibolehkan dan dianggap sah. Misalnya, seorang lansia yang setiap tahun sakit dan tak kunjung sembuh, ia tidak mampu berpuasa selama Ramadan. Maka, ia boleh membayarkan fidyahnya sebelum bulan Ramadan tiba. Menurut mazhab Hanafi, aturan ini juga berlaku bagi orang sakit, wanita hamil, dan sebagainya.
2. Bayar Fidyah Setelah Bulan Ramadan
Kalau tadi menurut mazhab Hanafi bayar fidyah sebelum bulan Ramadan dibolehkan, lain halnya dengan mazhab Syafi’i. Menurut mazhab Syafi’i, syariat yang berlaku adalah membayar fidyah itu dilakukan pada bulan Ramadan. Atau, setelah kewajiban puasa dilewatkan.
Jadi menurut mazhab Syafi’i, apabila ada lansia yang merasa tidak akan kuat berpuasa selama Ramadan, ia tidak dibolehkan membayar fidyah sampai datangnya bulan Ramadan. Fidyah baru boleh dibayarkan minimal pada malam hari atau sebelum matahari terbit di hari di mana ia tidak berpuasa. Artinya, mazhab Syafi’i berpendapat bahwa tidak masalah memajukan bayar fidyah untuk satu hari saja, tetapi tidak untuk dua hari atau lebih.
“Imam Al-Khatib Asy-Syirbini mengatakan, ‘Tidak dibolehkan untuk wanita hamil dan menyusui memajukan fidyah dua hari atau lebih dari waktu berpuasa. Sebagaimana tidak boleh memajukan zakat untuk dua tahun. Namun, kalau memajukan fidyah untuk hari itu dibayar pada hari tersebut atau pada malamnya, seperti itu dibolehkan’.” (Kitab Mughni Al-Muhtaj, 2: 176)
3. Pendapat Lainnya
Menurut kitab Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, seseorang boleh membayar fidyah di hari di mana ia tidak berpuasa atau boleh juga dikumpulkan terlebih dahulu hingga Ramadan berakhir, baru membayar fidyah sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Sahabat Nabi Saw, Anas bin Malik, saat ia mencapai usia senja.
“Bahwasanya Anas bin Malik ketika telah tua dan tidak mampu lagi berpuasa, beliau memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkannya, dan beliau melakukannya sebelum datang bulan Ramadan.” (Kitab Irwa’ Al-Ghalil, 4: 21-22)
Riwayat ini menunjukkan bahwa membayar fidyah sebelum Ramadan dibolehkan bagi orang yang sudah tidak mampu berpuasa secara permanen, seperti lansia atau orang yang memiliki penyakit kronis.
Sedangkan waktu akhir membayar fidyah tidak ada batasan. Fidyah tidak mesti ditunaikan pada bulan Ramadan, bisa juga ditunaikan setelah Ramadan berlalu. Pun, ayat yang menyariatkan fidyah, yakni Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 184, tidak menetapkan waktu tertentu sebagai batasan. Fidyah dapat ditunaikan sesuai kelapangan orang yang bersangkutan, meskipun harus ditunda beberapa tahun tetap boleh. Namun meski begitu, tetap lebih baik mendahulukan kewajiban daripada menunda-nunda apabila tidak ada alasan syar’i. Wallahua’lam.

Cara Bayar Fidyah
Ada tiga cara membayar fidyah yang bisa dilakukan oleh umat muslim, antara lain:
- Memasak makanan. Selanjutnya, kamu bisa mengundang orang miskin sama dengan jumlah hari puasa yang kamu tinggalkan selama bulan Ramadan. Apabila kesulitan menemukan orang miskin, para ulama juga membolehkan untuk memberikan makan satu orang miskin saja selama 30 hari (atau sejumlah hari utang puasa).
- Memberi makanan pokok. Selain makanan pokok, alangkah baiknya kamu juga memberikan lauk sebagai pelengkap.
- Bayar fidyah lewat lembaga tepercaya seperti Dompet Dhuafa. Nantinya, amanah yang kamu titipkan melalui lembaga akan disalurkan dalam bentuk makanan atau kebutuhan pokok kepada orang miskin. Sebenarnya bisa saja langsung memberi uang fidyah kepada orang miskin, namun kita tidak dapat memastikan apakah uangnya benar-benar untuk makanan sehari-hari atau malah digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Di sini lah peran lembaga zakat, yakni memastikan fidyahmu sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Selain itu, melalui lembaga zakat, fidyah yang kamu bayarkan akan menjangkau penerima manfaat yang lebih luas, tidak hanya di satu wilayah.
Sahabat, Ramadan tinggal menghitung hari. Mari tunaikan kewajiban fidyah kita sebelum kembali memasuki bulan suci, jangan ditunda-tunda! Kamu bisa membayar fidyah di Dompet Dhuafa. Nantinya, fidyahmu akan disalurkan ke orang yang tepat dan sesuai dengan ketentuan Islam.