Bau Menyengat dan Jauhnya Jalur Evakuasi Menjadi Tantangan Baru Relawan Di Sulteng

PALU, SULAWESI TENGAH — Proses evakuasi dan pencarian korban yang masih tertimpa reruntuhan akibat gempabumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, terus dilakukan. Tak ketinggalan pada Selasa (2/10), tim relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa turut membantu proses pencarian dan evakuasi. Kali ini, titik pencarian dan evakuasi berada di kawasan Pantai Talise, Kota Palu, yang menjadi pusat bencana tsunami melanda.

Bau menyengat dan beberapa jasad korban yang mulai dikerubungi belatung, menjadi pemandangan hari ini di lapangan. Selain itu, jalur evakuasi yang jauh, cukup menguras tenaga para relawan saat harus mengantarkan kantong mayat berisi jasad korban ke titik evakuasi. Keringat bercucuran dan tambahan bumbu bau menyengat, menjadi tantangan para relawan saat terjun membantu proses evakuasi hari ini.

“Pada kegiatan hari ini, cukup menguras tenaga para relawan. Jalur evakuasi yang jauh, minimnya armada evakuasi karena keterbatasan BBM, dan juga kondisi jasad korban yang mulai berbau, serta dipenuhi belatung, menjadi tantangan hari ini,” ungkap Maizar Helmi, salah satu tim relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk gempabumi dan tsunami Sulawesi Tengah, melalui pesan singkat. 

Kondisi tersebut juga semakin berat dirasakan, lantaran para relawan harus menggunakan tenaga manual untuk membuka reruntuhan. Sampai hari ini, alat berat masih terbatas jumlahnya dan belum masuk ke wilayah evakuasi dan pencarian korban tim Dompet Dhuafa di Pantai Talise.

“Berjalan dengan membawa kantong mayat berisi korban sejauh 2 Km, menjadi realita hari ini.  Selain itu juga kita harus memindahkan puing-puing secara manual untuk mengevakuasi korban,” tambah Maizar.

Untuk meringankan duka saudara sesama di Sulawesi Tengah, Dompet Dhuafa membuka donasi kemanusiaan #LoveSulawesi melalui rekening 340.350.666.5 (BNI Syariah), 237.304.7171 (BCA), 101.000.647.5733 (Mandiri), a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Mari kita bentangkan kebaikan untuk meringankan duka sesama yang tengah tertimpa bencana gempabumi dan tsunami. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)