Sedekah tak selalu berbentuk barang dan materi, namun sedekah juga bisa berbentuk nonmateri. Sedekah nonmateri di antaranya tenaga, ilmu, dan senyuman. Ya, meskipun tampak remeh dan kecil, memberikan senyuman kepada orang lain termasuk ke dalam amalan sedekah. Hal ini pernah disebutkan oleh Rasulullah Saw dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Abu Dzar. Lantas, benarkah senyum adalah sedekah?
Senyum Adalah Sedekah
Kebahagiaan tak selalu hadir dari barang-barang mewah ataupun materi yang berlimpah, akan tetapi bahagia juga bisa hadir dari hal-hal yang tampak kecil seperti halnya sebuah senyuman. Bahkan, sebuah penelitian di Trends in Cognitive Sciences Journal menyimpulkan bahwa senyuman bisa menular. Hal itu disebabkan oleh kecenderungan manusia untuk mencoba merasakan emosi yang dirasakan oleh lawan bicara atau orang yang sedang mencoba terkoneksi dengannya. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa memberikan senyuman kepada orang lain akan membuat orang tersebut ikut tersenyum dan merasa bahagia.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa senyum termasuk ke dalam sedekah, seperti yang dikatakan Nabi Muhammad Saw dalam hadis riwayat Tirmidzi yang berbunyi: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama Muslim) bernilai sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi)
Baca juga: Pancaran Senyum Para Santri, Terima Sedekah Quran dari Dompet Dhuafa Lampung
Tak hanya sebagai sedekah, senyuman juga berarti banyak dalam Islam. Tak sedikit hadis yang menyebutkan tentang hikmah dari tersenyum dan Rasulullah Saw adalah sosok yang paling murah hati dalam memberikan senyum kepada orang lain. Beliau tak hanya mengajari dengan kata-kata, tetapi juga melakukan apa yang dikatakannya dalam aktivitasnya sehari-hari.
Hadis Tentang Senyum
- Senyum adalah sedekah
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi)
- Senyum mampu membuat orang lain tertarik
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian, akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia.” (HR. Al Hakim)
- Senyum adalah kebajikan
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikit pun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri.” (HR. Muslim)
Baca juga: Sedekah Online Dilakukan Tanpa Ada Akad, Sah atau Tidak?
- Nabi Muhammad Saw tak pernah pelit memberi senyum
Dari Jarir bin Abdillah, dia menceritakan: “Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau tersenyum.” (HR. Bukhari)
- Rasulullah Saw adalah orang yang paling banyak senyum
Dari Abdullah bin Al Harits berkata: “Aku tidak pernah melihat seseorang yang senyumnya paling banyak selain Rasulullah Saw.” (HR. Tirmidzi)
- Senyum dan salam termasuk sedekah
“Yang termasuk sedekah adalah engkau yang mengucapkan salam dengan wajah tersenyum (ceria) kepada orang-orang.” (HR. Ibnu Abi Dunya)
Jenis Senyum yang Termasuk Sedekah
Pada sebuah kajian, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan tentang jenis senyuman yang termasuk ke dalam sedekah. Senyuman yang termasuk sedekah dalam hal ini adalah senyum yang mampu menghadirkan senyuman dan kebahagiaan di wajah orang lain. Di sisi lain, UAH mengatakan bahwa bukan hanya senyuman saja yang termasuk ke dalam sedekah, tetapi semua hal baik yang dilakukan manusia merupakan sedekah dan berpahala bagi dirinya sendiri.
Baca juga: Senyum Pemantik Semangat Pejuang Jalanan
“Dalam bahasa fikih, sedekah disebut kullu ma’rufin shadaqoh (yang berarti) setiap yang baik-baik itu namanya sedekah,” terang Ustaz Adi Hidayat dikutip dari video di kanal YouTube Dakwah Itu Keren.
“Kalimat dalam hadis menyebutkan “tabassumuka fii wajhi akhiika laka shodaqoh” senyum indahmu yang membuat kawanmu bahagia, senyum yang membuat orang bahagia, bukan senyum yang membuat orang lain penasaran dengan Anda atau Anda senyum (lalu) dia ketakutan, nah itu bukan shadaqoh,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, memberikan senyuman kepada orang lain bisa membuat hati kita, baik orang yang memberi senyuman dan orang yang menerima senyuman, menjadi lapang. Lapang yang dimaksud di sini adalah perasaan senang. Ulama alumnus Internasional Islamic Call College Triopoli Libya itu kemudian memberi contoh nyata bagaimana senyuman mampu menularkan perasaan senang dan bahagia.
“Ketika Anda senyum, Anda memberikan kelapangan pada orang lain. Anda datang ke undangan, dia tersenyum Anda tersenyum, lapang. Anda datang berkunjung ke rumah orang, Anda senyum, dia senyum, lapang. Itu sedekah, semua disebut sebagai sedekah,” tandas UAH.