Berbahagialah Dengan Teguran

Oleh: Fadlun Arifin

Berbahagialah Dengan Teguran

 
Marah, kesel, benci, nyebelin itu semua karakter yang memang sudah ada disetiap dirikita sebagai manusia. Kalau hidupnya nyaman-nyaman aja pastinya enak banget kali ya. Pas kuliah dulu saya pernah mengungkapkan sesuatu ke sahabat saya, “Hidup itu ya dinikmati jangan dibikin susah”… sahabat saya hanya tertawa saat itu, dan malah bilang “Omongan loh kaya nyokap gw”, wah gw orang tua dong ledek saya..
 
Dari situ sayapun mulai belajar menata hati,berani mengambil keputusan dan mendengar pendapat orang lain. Hidup saya juga tidak semulus yang saya harapkan, banyak mendapatkan cobaan, sebelum menikah saya lebih enjoy, karena masih ada orangtua tempat saya berbagi dan meminta apa yang saya butuhkan. Tetapi dengan menikah, mempunyai anak, berhadapan dengan rutinitas rumah tangga sehari-hari apa saya enjoy ???, pertanyaan yang perlu dijawab enggak ya, kalau ga enjoy terus mau bagaimana dong ??. Enjoy, seneng, sedih, bahagia itu diri kita sendiri yang buat loooh.
 
Cobaan, ujian merupakan rizky terbesar dari Alloh SWT menurut saya, syukur tiada henti saya ucapkan ketika mengadu kepada Sang Pencipta. Saya selalu berprinsip, cobaan saya belum seberapa dibandingkan dengan orang-orang sekitar saya. Dan yakinilah cobaan yang diberikan oleh Alloh SWT pasti kita bisa melewatinya, karena Alloh SWT memberikan cobaan sesui dengan kemampuan kita.
 
Berhadapan dengan banyak karakter, bertemu orang baru tentunya akan kita hadapi setiap saat. Apalagi saya senang berkenalan dengan orang baru dan gabung di komunitas salah satunya. Berharap gabung dengan komunitas kita punya saudara baru dengan silaturahmi kita jalin semuanya. Silaturahmi itu mebawa banyak rezeki dan konon jadi panjang umur loh… Amiin YRA.
 
Hidup terus berjalan dan bergerak,tataplah kedepan dan disana ada yang ingin kita capai. Setiap ada masalah saya selalu mengambil hikmahnya, begitu juga teguran dari sahabat dan teman-teman saya. Biasanya yang menegur kita langsung dengan bahasa istilahnya “nyakitin dan jleb” berarti tandanya dia sayang sama kita. Lain halnya kalau ada yang tiba-tiba negor dan memojokkan kita, sampai kata maaf-pun tidak berarti baginya. Kalau sudah berhadapan dengan situasi seperti ini, lapang dada dan ikhlas itu saja prinsip saya. Saya hanya berdoa semoga hati ini dijauhkan dari rasa benci dan dengki.
 
Keluarga dan suami selalu mengingatkan saya, jangan benci sama orang walaupun kamu tahu, begitu bencinya orang itu sama kita. Susah pastinya, tapi lambat laun terbiasa, ketika liat anak-anak …aaah rasanya kebencian jangan pernah menghampiri saya. Apalagi kalau kasusnya kita kesel sama orang, tapi orang itu malah enggak tahu kalau kita kesel, rugi dua belas namanya ha ha… cape hati, habisin energi aja.
 
Semakin rezeki cobaan itu menghampiri kita, berarti semakin kuat kita melewatinya. Jangan patah semangat, terus belajar dan memahami satu sama lain. Tutup buku kalau perlu. Hikmah akan kita dapatkan pastinya, walaupun tidak langsung saat ini. Alhamdulillah disaat cobaan itu datang kita dikelilingi sahabat-sahabat yang setia dan selalu memberi support. Akan ada pelangi setelah hujan deras… pesan salah satu sahabat saya.
 
Peluk erat dan jabat tangan selalu buat kalian semua, silaturahmi tetap terjalin dan kebersamaan itu indah. Terimakasih buat yang sering memberikan teguran, semoga Alloh SWT selalu meridhoi langkah kita… Amiin YRA