DEPOK, JAWA BARAT — Memasuki era modern seperti sekarang ini, peran seorang amil jenazah kerap dilupakan di tengah-tengah masyarakat. Kemampuan untuk mengurus jenazah dari mulai memandikan hingga memakamkan sesuai dengan ketentuan syariat islam terkadang tidak dimiliki semua orang. Di sini lah peran seorang amil jenazah menjadi penting dalam kehadirannya di sebuah lingkungan masyarakat.
Melihat permasalahan tersebut, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Pengurus DKM Masjid Jami Al-Muttaqien untuk menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah bertajuk 'Antara Syar'i dan Tradisi’ bersama masyarakat Komplek Lembah Hijau, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pada Sabtu (29/1/2022).
Pelatihan ini berhasil mendapatkan perhatian tinggi dari masyarakat dengan menghadirkan Ustadz Madroi selaku Pimpinan Barzah Dompet Dhuafa. Selama ini dalam mengurus jenazah masyarakat kerap kali dibingungkan untuk membedakan mana yang menjadi rukun wajib dalam syar'i atau tradisi lokal setempat. Permasalahan ini dikhawatirkan menjadi sebab munculnya perselisihan di masyarakat tentang bagaimana mengurus jenazah yang baik dan benar.
Kondisi ini juga sangat disadari oleh para peserta yang hadir dalam kesempatan tersebut. Sebanyak 93 peserta dari berbagai generasi baik tua, muda, bahkan para santri pondok pesantren di sekitar wilayah Kelurahan Mekarsari hadir untuk mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah tersebut. H. Banar Sidomulyono selaku Bendahara DKM Masjid Jami Al-Muttaqien menjelaskan masyarakat berpikir bahwa tanggung jawab untuk memulasarakan jenazah dengan baik dan benar tidak hanya menjadi tanggung jawab amil, namun semua orang wajib memiliki kemampuan yang sama.
“Saya merasa hal ini bukan hanya tugas amil untuk mengurus jenazah, bagaimana pun juga kita semua harus bisa, kalau terjadi apa-apa terhadap tetangga atau keluarga dan sebagainya kita tahu mana syariat dan mana tradisi lalu bagaimana mengurus jenazah yang baik dan benar. Selain itu pelatihan ini juga sangat baik ditambah praktik langsung oleh ustadz Madroi semakin menambah pemahaman peserta yang hadir,” ungkap Banar.
Dompet Dhuafa ingin seluruh masyarakat memiliki keahlian dalam memulasarakan jenazah secara baik dan benar. Dengan adanya kemampuan tersebut, diharapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan mengenai mengurus jenazah bisa ditingkatkan dan tidak perlu merasa takut.
“Tujuan dari diadakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk membangun pemahaman, agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan kesulitan dalam menangani jenazah. Selain itu yang terpenting kami ingin membangun kepedulian di masyarakat untuk mau membantu dalam mengurus jenazah di lingkungan tempat tinggal mereka. Semoga harapannya masyarakat dapat memberikan keahlian dan keilmuannya untuk terjun di masyarakat terutama bagi yang sedang membutuhkan penanganan pemulasaraan jenazah di sekitarnya,” jelas Ustadz Madroi usai kegiatan. (Dompet Dhuafa / Arlen)