JAKARTA — Pada Rabu (6/4/2022) lalu, di Lobi Gedung Filantropi Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Erick Yusuf didampingi oleh seorang musisi jazz, Dwiki Dharmawan, merilis lagu “Sholehkanlah”. Lantunan lagu yang begitu khidmat ini berisi tentang nasehat dan doa orangtua terhadap anak-anaknya agar menjadi anak sholeh. Lirik lagu Sholehkanlah disusun oleh Ustadz Erick yang kemudian diaransemen oleh Dwiki Dharmawan.
Pada momen pengenalan di depan publik dan media, lagu Sholehkanlah langsung dilantunkan perdana oleh sang penulis, Erick Yusuf. Sebelum melantunkan, Erick mengisahkan singkat tentang bagaimana ia akhirnya menulis lagu ini. Suatu malam, ia merasa risau dengan masa depan anak-ananknya. Di kala anak-anaknya tidur, ia memikirkan ke depan tentang pergaulan anak-anaknya kelak saat di sekolah maupun saat menginjak dewasa.
“Suatu malam saya galau, menatap anak-anak saya yang sedang tidur. Sebagaimana orang tua pada umumnya, saya pikirkan masa depan yang sifatnya materi seperti sekolah, pergaulan, dan lainnya,” ujar Ustadz Erick Yusuf berkisah.
“Ya, Saya kan juga manusia”, lanjutnya. Namun kegalauan ini segera ia tepis saat mengingat kewajiban utama orang tua adalah mengenalkan kepada anak siapa itu Allah dan Rasul-Nya.
“Maka, lagu ini saya tulis dan bercerita tentang nasihat dan doa seorang ayah dan orangtua terhadap anak anaknya agar menjadi anak sholeh,” jelasnya.
Alhamdulillah, jalannya dipermudah hingga kini lagu ini menjadi bagian dari kolaborasi program Ramadan Muliakan Yatim bersama Dompet Dhuafa yang akan menguatkan syiar dakwahnya. Ustadz Erick kemudian mengingkatkan kepada para pemirsa yang hadir saat itu, bahwa Allah telah mengatur rejeki setiap manusia di muka bumi, bahkan anak yatim yang ditinggal oleh orangtuanya sekalipun. Yaitu melalui para agnia (orang-orang kaya) yang tinggi derajatnya yaang menyalurkan sebagian rejekinya di program santunan anak-anak yatim.
Terlebih di masa pandemi, kondisi yang sedang lemah dengan banyak kisah menyelimuti anak-anak kaum dhuafa di luar sana. Maka umat Islam sudah selayaknya harus mencontoh pribadi Rasulullah tentang memberi dan berbagi. Beliau sosok Servant-Leadership yaitu pemimpin yang melayani. Inilah yang menjadi wasilah untuk melembutkan hati untuk menumbuhkan kasih sayang dengan saudara-saudara sesama. Selain kondisi yang sedang lemah, lanjut Ustadz Erick, memuliakan anak Yatim di bulan Ramadan tentu akan menjadikan manfaat karena begitu banyak keutamaannya.
“Jika tak dapat hadir secara fisik, hadir dalam bentuk kepedulian yang lain. Mereka adalah anak-anak kita, tak hanya anak biologis namun juga anak ideologis yang akan memberikan syafaat untuk kita,” lanjutnya.
Ia berpesan, bulan Ramadan bukan saatnya untuk hanya bersantai dan tidur. Namun saatnya untuk memaksimalkan waktu agar bertransformasi sehinga bernilai ibadah. Ia mengajak untuk melakukan kebaikan dari yang kecil hingga besar.
“Kitalah yang harus aktif mencari, di mana ada lokomotif kebaikan kita hadir. Ada banyak program Dompet Dhuafa yang kita dapat kolaborasikan, kemudian turut juga kita untuk menyampaikan kebaikan tersebut ke lebih banyak orang, sehingga kita mendapat pahala dengan yang mengerjakannya,” tegasnya.