Berobat Di LKC Dompet Dhuafa, Udi Berharap Istri Bisa Sembuh

Suparmi (41) pasien Klinik LKC Dompet Dhuafa bersama sang suami, Udi Wahyudi (50) saat melakukan pemeriksaan rutin penyakitnya. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)

Sambil dituntun sang suami, Suparmi (41), pasien Klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa ini berjalan tertatih-tatih saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukannya setiap bulan. Sejak dua tahun menderita penyakit diabetes,perempuan yang sehari-hari membuka usaha warung sembako ini hampir putus asa menghadapi penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Sang suami, Udi Wahyudi (50) menuturkan, bebagai macam pengobatan dijalani sang istri agar dapat sembuh, seperti melakukan pengobatan alternatif hingga berobat ke rumah sakit swasta. Namun, upaya pengobatan tersebut belum membuahkan hasil.

“Saya bawa pengobatan ke rumah sakit swasta sampe habis biaya Rp 20 juta. Itu juga uang boleh dikasih sama keluarga dekat,” ujar Udi lirih.

Kondisi keuangan yang semakin menipis membuat Suparmi harus berhenti melakukan pengobatan. Terlebih, ketika sang dokter saat itu menganjurkannya untuk melakukan operasi amputasi pada kaki kirinya. Melihat anjuran tersebut, Udi lantas tidak langsung mengikuti anjuran sang dokter. Ia yakin, pasti ada cara lain untuk kesembuhan sang istri.

“Masa harus diamputasi? Kakinya kan belum ada borok (luka). Saya jelas nggak terima saran dari dokter itu,” paparnya.

Selain itu, mengingat biaya berobat di rumah sakit swasta sangatlah mahal, pria yang sudah tidak bekerja lagi ini terpaksa harus menghentikan pengobatan istri tercintanya. Berat baginya untuk melihat kondisi sang istri yang terus mengeluhkan rasa sakit. Namun apa daya, uang tabungan keluarga sudah habis untuk melunasi biaya pengobatan terdahulu.

“Saya ini juga punya riwayat jantung, sudah sepuh. Jadi saya nggak kuat lagi kalo kerja berat. Makanya saya bingung mau bawa istri berobat nggak ada biaya,” ujarnya.

Beruntung, di saat Udi membutuhkan pengobatan untuk sang istri tanpa biaya, seorang tetangga menginformasikannya tentang klinik LKC Dompet Dhuafa. Mendengar penjelasan sang tetangga, akhirnya ia memutuskan mendaftarkan sang istri untuk melakukan pengobatan di klinik gratis bagi kaum dhuafa tersebut.

“Setelah melengkapi surat-surat untuk mendaftar, kami di survei ke rumah. Alhamdulillah istri saya selanjutnya bisa melakukan pengobatan di LKC,” terangnya.

Kini, Suparmi telah menjalani pemeriksaan rutin dan merasakan perkembangan yang cukup membaik. Udi menyadari, bahwa penyakit yang di derita sang istri tidaklah mudah untuk disembuhkan. Namun dia memiliki harapan, semoga dengan pelayanan kesehatan yang diberikan di Klinik LKC Dompet Dhuafa ini sang istri dapat pulih kembali.

“Memang penyakit ini nggak mudah disembuhkan, yang penting kita usaha dulu. Semoga melalui LKC istri saya bisa sembuh,” harapnya. (uyang/gie)