Bersama Danone Indonesia, Kampus Bisnis Umar Usman Kembali Gelar Program DAMPING

TANGERANG SELATAN — Kampus Bisnis Umar Usman Dompet Dhuafa bersama Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) kembali mengumpulkan para pelaku UMKM dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kali ini, sebanyak 250 pelaku UMKM dihimpun dalam Program DAMPING 2022 Batch 1 yang diselenggarakan dalam bentuk webinar, pada Selasa (1/3/2022). Webinar kali ini bertajuk “Optimasi Bisnis UMKM: Strategi Menuju Transformasi 2022” dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang merupakan pakar di bidangnya.

Kegiatan webinar ini sekaligus sebagai pembuka Program Damping 2022 Batch 1 yang akan menjadi wadah untuk para UMKM dalam meningkatkan meningkatkan kapasitas usaha. Pendampingan akan dilakukan dengan berbagai kegiatan mulai dari sesi pelatihan dan pendampingan bisnis secara eksklusif, edukasi bisnis berbasis sosial media, inkubator bisnis serta akses dan layanan bisnis.

Salah satu yang turut hadir memberikan apresiasi pada acara ini adalah Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ir Siti Azizah. Sebagai keynote speaker, ia menyampaikan pihak pemerintah khususnya melalui Kemenkop UKM RI, sangat mengapresiasi atas program pendampingan UMKM yang diinisiasi oleh Kampus Bisnis Umar Usman bersama Danone Indonesia ini. Menurutya, Program DAMPING sejalan dengan program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dalam upaya mengembangkan sektor kewirausahaan nasional untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Ada 3 (tiga) hal yang menjadi perhatian pemerintah dalam pemulihan transformatif. Yaitu menyasar langsung kepada pelaku UMKM dan koperasi, anak muda, perempuan, dan usaha ramah lingkungan. Selanjutnya mendorong pembiayaan dari sektor perdagangan kepada sektor riil. Kemudian yang ketiga pemanfaatan teknologi digital.

“Program DAMPING 2022 sejalan dengan program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dan penumbuh kembangan kewirausahaan nasional untuk mendukung pemulihan ekonomi. Tahun ini Indonesia memasuki tahap pemulihan UMKM dan koperasi yang lebih cepat dan transformatif. Kementerian Koperasi dan UKM melakukan 3 hal dalam rangka pemulihan transformatif dengan program yang menyasar langsung kepada pelaku UMKM dan koperasi, anak muda, perempuan, dan usaha ramah lingkungan, mendorong pembiayaan dari sektor perdagangan kepada sektor riil, serta pemanfaatan teknologi digital,” paparnya.

Azizah menambahkan, pemerintah siap berkolaborasi dengan Kampus Bisnis Umar Usman Dompet Dhuafa maupun Danone Indonesia untuk membangun komunitas UMKM yang kelak dapat turut berkontribusi menumbuhkan rasio perekonomian negara.

“Kemenkop UKM RI siap berkolaborasi untuk membangun komunitas UMKM yang nantinya bisa turut berkontribusi menumbuhkan rasio perekonomian negara,” tegasnya.

Karyanto Wibowo selaku Sustainable Development Director Danone Indonesia menjelaskan bahwa Danone Indonesia saat ini melibatkan lebih dari 2 juta UMKM lokal di Indonesia melalui kegiatan dalam rantai bisnisnya. Salah satu contohnya melalui bekerjasama dengan petani susu segar di Yogyakarta untuk supply bahan baku susu. Kemudian melibatkan sektor informal untuk pengumpulan bahan baku plastik untuk di daur ulang. Juga ada pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga melalui AQUA Home Services untuk pendistribusian produk AQUA.

“Sudah saatnya UMKM Indonesia melakukan transformasi bisnis, agar tetap bisa bertahan dan semakin berkembang. Maka, komitmen pendampingan UMKM pada tahun 2022 akan terus kami berikan dengan program yang dirancang atas dasar masukkan para pihak terkait diantaranya para alumni, coach, pemerintah dan juga praktisi. Sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia dan telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, kami merasa terdorong untuk berkontribusi secara maksimal untuk mendukung perkembangan UMKM Lokal di Indonesia, terutama pada situasi seperti saat ini,” jelas Karyanto.

Dalam acara webinar Damping UMKM ini juga hadir Ketua Komunitas OK Oce, Iim Rusyamsi. Ia memaparkan bagaimana upaya OK Oce dalam mendukung UMKM di masa pandemi. Menurutnya, OK Oce melalui kurikulum 7 TOP (Tahap Ok-Oce Menuju Prima) yaitu pendaftaran, pelatihan offline dan online, pendampingan, perizinan, pemasaran, pencatatan keuangan dan akses permodalan, telah banyak memunculkan pelaku-pelaku UMKM yang akan berkontribusi pada tegaknya perekonomian negeri.

“Pentingnya UMKM beradaptasi, menangkap peluang yang ada untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Mari UMKM lebih rajin lagi ikut pelatihan kewirausahaan seperti Damping Indonesia ini agar siap menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi agar menjadi sumber daya yang lebih unggul di masa new normal,” pesan Iim.

Hadir sebagai narasumber inspiratif, Ubaidillah sebagai CEO Soto Seger Boyolali, Hj. Amanah, yang menyampaikan kunci keberhasilan pengusaha adalah konsumen sebagai asset.

“Kunci keberhasilannya dalam membangun bisnis kuliner hinga saat ini adalah mempertahankan kualitas pelayanan. Hadapi apapun yang terjadi dengan konsumen, pebisnis harus bisa pertahankan pelayanan yang terbaik,” papar Ketua Komunitas JAWARA Kota Depok tersebut.

Pada tahun 2022 ini Donone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman melalui Program Damping ini akan terus berkomitmen mendampingi para UMKM untuk bertumbuh serta melakukan inovasi-inovasi terbaik agar siap menghadapi segala tantangan kedepan. (Dompet Dhuafa / Muthohar)