CILACAP, JAWA TENGAH — Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Purwokerto bersama Disaster Management Center (DMC) menggencarkan audit sampah di Pantai Teluk Penyu, Dusun Sentolokawat, Kel. Cilacap, Cilacap Selatan, Cilacap. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari mulai Sabtu—Minggu (9—10/9/2023). Tim gabungan beserta para relawan mengumpulkan sampah dan mengauditnya.
Pantai Teluk Penyu dipilih sebagai lokasi lantaran menurut data BPS Kabupaten Cilacap per tahun 2020, jumlah pengunjung pantai ini mencapai puncak pada tahun 2017, yakni sebanyak 240.666 wisatawan. Apabila diambil rata-rata, per hari pantai ini dikunjungi oleh kurang lebih 600 wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan kemudian menyebabkan meningkatkan volume sampah di Pantai Teluk Penyu. Selain itu, alasan lainnya adalah karena Pantai Teluk Penyu merupakan lokasi bertemunya dua sungai besar, yaitu sungai dari wilayah Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara yang mengalir melalui Sungai Serayu.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tim DDV Purwokerto, satu hari sebelum diadakannya aksi audit sampah di Pantai Teluk Penyu, sudah ada pihak yang melakukan aksi bersih sampah. Namun, intensitas pengunjung di hari tersebut sangat tinggi, sehingga volume sampah pun tetap banyak.
Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, Dompet Dhuafa Helat Voluntrip Waste Summit
Melalui aksi ini, tim berhasil mengumpulkan sampah seberat 152,22 kilogram dengan 10 jenis sampah. Jenis sampah terbanyak didominasi oleh sampah plastik, dengan rincian kantong plastik, sedotan, sendok dan garpu plastik, mika bening kemasan makanan, bungkus sachet kopi, kemasan mie, dan sebagainya.
“Dikarenakan di sekitar lokasi tidak ada bank sampah, jadi sampah yang sudah dikumpulkan kami serahkan kepada bagian pengelola Pantai Teluk Penyu untuk selanjutnya diserahkan ke TPS,” ujar Dewi Astuti selaku PIC DDV Purwokerto.
Adapun alur audit sampah yang dilakukan adalah mengumpulkan sampah, memilah sampah, mencatat merek sampah, mencuci sampah, lalu kemudian diserahkan ke bank sampah atau dibawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Baca juga: Kurangi Sampah, Dompet Dhuafa Sumsel Beri Pelatihan Ecobrick Untuk Para Siswa di OKU Timur
“Data brand audit ini yang akan diserahkan ke Break Free From Plastic dan akan digabungkan dengan hasil brand audit sampah plastik dari seluruh dunia,” lanjut Dewi.
Dengan aksi ini, diharapkan menjadi tabungan kebaikan dan motivasi agar lebih bijaksana dalam mengelola sampah yang diproduksi masing oleh masing-masing individu. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (Dompet Dhuafa/DMC/DDV/Maolan/Wijil)