ASMAT, PAPUA — Tim Dompet Dhuafa gelombang ke-5 sudah berangkat sejak Kamis (15/2). Timika menjadi tujuan utama sebagai kota transit sebelum bertolak ke Kabupaten Asmat, Papua. Tim yang terdiri dari relawan Dompet Dhuafa, Kak Seto Mulyadi dan beberapa awak jurnalis tersebut terpaksa bermalam di Timika, untuk menunggu pesawat lanjutan dan melepas lelah di Hotel Jaya Abadi.
Sabtu (17/2) Tim Dompet Dhuafa bergegas meninggalkan Hotel Jaya Abadi di Timika. Namun ada kejadian unik sebelum meninggalkan hotel tersebut. Koh Boen sebagai pemilik Hotel Jaya Abadi menyempatkan untuk menyapa tim Dompet Dhuafa, “Saya sangat senang atas kedatangan Kak Seto dan Tim Dompet Dhuafa ke hotel kami. Kali ini kami ingin sekali membantu saudara-saudara di Kabupaten Asmat. Oleh karena itu, kami titipkan angpao imlek ini untuk membantu meringankan sebagian kesulitan mereka,” ucapnya.
Tim Dompet Dhuafa melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat perintis dengan waktu tempuh 40 menit ke Kabupaten Asmat, dan perjalanan harus berlanjut dengan perahu cepat menuju Agats, Ibukota Kabupaten Asmat. Sejak Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk yang melanda anak-anak di Kabupaten Asmat, tentu mengundang keprihatinan yang mendalam bagi Kak Seto Mulyadi yang juga pemerhati anak nasional. Akhirnya, bersama Dompet Dhuafa, ia terjun langsung memberikan semangat bagi anak-anak di Kabupaten Asmat.
Minggu (18/2) Siang, dengan ceria, anak-anak bermain bersama Kak Seto. “Saya senang sekali bisa kumpul dengan anak-anak dari keluarga Asmat di kampung Sawa Kecil ini. Mereka calon generasi penerus kita, tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut peduli atas keberlangsungan hidup mereka. Semangat mereka sedari saya datang ke kampung ini membuktikan bahwa mereka adalah anak-anak yang enerjik. Keterlibatan Dompet Dhuafa dan LPAI menjadi penting untuk memotivasi mereka menyongsong masa depan,” ujar Kak Seto Mulyadi.
Hadirnya Kak Seto diharapkan menjadi pelita bagi anak-anak di Kabupaten Asmat, dan menjadi penyemangat dalam menggapai cita-cita melalui interaksi-interaksi seperti dongeng, sulap, serta pendekatan moril kepada mereka. Keceriaan anak-anak di Kabupaten Asmat jangan terenggut kembali oleh kejadian tersebut. Perbaikan pola hidup dan sarana prasarana akan menunjang kehidupan lebih sejahtera di Bumi Cendrawasih. (Dompet Dhuafa/Bani Kiswanto)