Bersinergi dengan Masyarakat, Dompet Dhuafa Bergerak Tangani Banjir Tanah Air

Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu petang hingga Selasa (10/2), mengakibatkan sebagian besar wilayah Jakarta terendam banjir. Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mendata ada sekitar 80 titik genangan air pada banjir Jakarta kali ini.

Pada pemantauan lapangan para relawan yang tergabung dalam komando Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, wilayah Jakarta Barat dan Utara menjadi titik konsentrasi penanggulangan bencana. Berkurangnya daerah resapan air di wilayah Jakarta diduga menjadi salah satu pemicu, bahkan memperparah banjir di Jakarta yang seolah telah berlanggan di ibu kota.

Kejadian tersebut tentu menggerakkan sejumlah relawan untuk terjun dalam proses evakuasi dan penanganan banjir kali ini, salah satunya adalah Dompet Dhuafa. Sebagai lembaga yang mendapatkan amanah dalam mengelola dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf dari masyarakat, melalui Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa terus bergerak merespon banjir kali ini, baik yang terjadi di Jakarta maupun di Baleendah, Bandung Utara.

Tim relawan yang tergabung dalam komando DMC terus menyisir kawasan yang terdampak banjir baik untuk mengevakuasi maupun mendistribusikan logistik serta menjalankan berbagai program. Posko pengungsian, aksi layanan sehat, logistik, pos hangat dan dapur umum higienis sudah didirikan untuk mensuplai kebutuhan warga. Dengan bersinergi bersama warga setepat relawan DMC juga menyusun program sekolah ceria, pengadaan school kits dan pendistribusian makanan pendamping ASI untuk langkah selanjutnya.

“Untuk program Banjir Jakarta tahun ini, DMC Dompet Dhuafa menyediakan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk serangkaian program yang berjalan kali ini. Pada kasus kali ini DMC juga menitik beratkan fokus program banjir Jakarta untuk kelompok-kelompok rentan seperti balita dan lansia,” ungkap Direktur DMC Dompet Dhuafa, Asep Beny di Posko DMC, Tangerang Selatan, Selasa (10/2).

Dengan bersinergi bersama masyarakat setempat dan pemerintah dalam menghadiran program kebencanaan tentu akan memudahkan pendistribusian dana masyarkat untuk warga terdampak banjir sesuai kebutuhan. Program jangka panjang dan juga edukasi kepada masyarakat layak digalakan untuk meminimalisir bencana banjir. Ajakan tidak membuang sampah sembarangan, peduli lingkungan, bersih-bersih Jakarta dan juga training dasar penanggulangan bencana telah disiapkan DMC menuju ibu kota yang lebih baik.

“Khusus untuk banjir Jakarta, masyarakat sebenarnya tidak hanya membutuhkan bantuan kuratif terus-menerus. Namun masyarakat juga mengharapkan bagaimana caranya bencana banjir ini dapat diminimalisir. Karena dar dampak banjir ini, otomatis aktivitas perekonomian mereka juga menjadi terhambat. Untuk itu, program jangka panjang juga kami upayakan,” tutup Asep.