Buka Sanggar Belajar Rakyat, Dompet Dhuafa Jogja Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Gunung Kidul

GUNUNG KIDUL- Berkat kontribusi donatur maupun muzaki, tahun ini Dompet Dhuafa Jogja membuka Sanggar Belajar Rakyat (SBR) di dua wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Pringapus Kelurahan Giripanggung Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul dan Dusun Temuwuh Kidul Kelurahan Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Hadirnya Sanggar Belajar Rakyat ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar masyarakat Pringapus dan Temuwuh. Mengingat kedua wilayah tersebut kesadaran akan pendidikan masih rendah. Pringapus misalnya, kondisi perekonomian dan topografi menjadi faktor terbesar dalam pendidikan. Keduanya akan mempengaruhi secara langsung motivasi belajar masyarakat khususnya para siswa.

Mayoritas mata pencaharian warga adalah bertani dan buruh bangunan. Gunungkidul adalah wilayah dengan topografi berbukit dengan jenis tanah didominasi batuan karst (batuan kapur). Keadaan ini menyebabkan air yang sangat diperlukan di bidang pertanian tidak dapat tertahan di permukaan tanah. Oleh sebab itu, pertanian di Gunungkidul tidak dapat dijadikan sandaran ekonomi yang utama.

Zakia, Supervisor Divisi Pendidkan Dompet Dhuafa Jogja menuturkan, kondisi lingkungan yang berbukit menjadi kendala tersendiri bagi siswa di Pringapus untuk mengakses pendidikan. Sekolah terdekat dengan Dusun Pringapus adalah SD dengan jarak 2 km, sedangkan SMP berjarak 4 km, dan SMA berjarak 7 km. Hal ini mengakibatkan hanya siswa dengan latar belakang ekonomi keluarga yang kuat serta support motivasi yang besar saja yang mampu menembus jenjang pendidikan SMA.

Lebih dari itu, Dusun Pringapus juga belum memiliki fasilitas pendidikan pra sekolah (PAUD/TK), demikian juga dengan dusun tetangganya. Fasilitas pra sekolah terdekat berada pada jarak 2 km. Pendidikan pra sekolah diperlukan guna meletakkan dasar-dasar kemandirian dan motivasi belajar sedini mungkin.

Oleh karenanya Dompet Dhuafa Jogja  menginisiasi program pendidikan dengan model pemberdayaan masyarakat. Di Sanggar Belajar Rakyat ini masyarakat setempat akan dibekali keterampilan sesuai dengan kearifan lokal yang ada. Ini diperuntukkan masyarakat usia produktif. Untuk anak-anak usia sekolah, SBR menyediakan kegiatan belajar bersama juga kelas keterampilan yang dibimbing oleh guru atau ustad setempat.

“Sesekali Dompet Dhuafa Jogja mendatangkan tamu inspiratif pada kelas cita-cita untuk menambah semangat belajar anak-anak. Taman baca, atau semacam perpustakaan kecil telah didirikan pula di Sanggar Belajar Rakyat sebagai fasilitas yang dapat diakses setiap waktu oleh semua warga. Masih banyak lagi kegiatan yang dilaksanakan seperti, outbond, kajian, dll.Sanggar Belajar Rakyat telah cukup membantu warga Temuwuh dan Pringapus untuk merasakan manisnya berpendidikan,” ungkap Widya, pengelola Sanggar Belajar Rakyat.

Kontribusi semua pihak masih terus diharapkan untuk mengembangkan SBR ini. Dengan sinergi bersama antara pemerintah dan warga setempat, pengelola SBR juga donatur. Sehingga harapan untuk mendapatkan generasi yang lebih mantap lagi dalam akhlak dan pendidikan dapat terwujud. (Dompet Dhuafa Jogja/Uyang)