Bukan Donatur Biasa, Anita Hutagalung, Salurkan Langsung Bantuan Ke Lokasi Bencana

PANDEGELANG — “Sabar ya, Semuanya dapat, jangan berebut ya,” seru Anita, sambil membagikan paket makan malam kepada para pengungsi tsunami Selat Sunda, di Desa Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten, Pandegelang, Banten.

Anita Hutagalung (62), merupakan donatur yang sudah lama berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa. Sedikit berbeda dengan donatur lainya, Anita memilih untuk terjun langsung menyalurkan bantuannya kepada warga terdampak di wilayah paling beresiko. Tanpa rasa takut dan khawatir, Anita memilih meninggalkan hingar bingar Jakarta menuju wilayah rawan bencana.

“Dengan datang, saya tahu pengalaman langsung apa yang sebenarnya masyarakat rasakan. Saya juga tahu apa yang warga butuhkan saat ini,” terang Anita.

Anita bukanlah relawan kebencanaan. Ia hanyalah pengusaha di Jakarta dan merupakan seorang istri dari dokter di salah satu rumah sakit swasta. Awalnya Anita hanya berdonasi uang ketika Dompet Dhuafa mengadakan kampanye kemanusiaan.

“Sudah lama ya, semenjak Lombok, saya sudah bersama Dompet Dhuafa turun lapangan seperti ini,” tambah Anita.

Pertemuan Anita dengan Dompet Dhuafa bermula saat banjir Wonogiri dan Yogyakarta. Dengan respon cepat yang diperlihatkan oleh tim di lapangan, Anita merasa kagum dan termotivasi. Mulai saat gempa Lombok, Anita berinisiatif untuk terjun langsung menyalurkan bantuannya bersama para relawan Dompet Dhuafa.

Saat ada kabar tsunami menerjang pesisir Banten, Anita langsung menghubungi pos Dompet Dhuafa di Desa Carita. Di pos tersebut, Anita bersama menantunya dan relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan logistik.

“Justru disaat seperti ini, masyarakat sangat membutuhkan bantuan. Karena memang masih belum banyak bantuan yang masuk. Tadi saja banyak yang rebutan,” jelasnya.

Dari pengamatanya di lapangan, Anita menceritakan bahwa warga masih sangat membutuhkan bantuan. Terlebih untuk anak-anak yang jumlahnya juga tidak sedikit. Bantuan seperti selimut dan susu dinilai Anita menjadi yang paling dibutuhkan.

“Masih sangat membutuhkan ya, saya lihat tadi banyak anak-anak. Selimut dan susu mungkin yang paling dibutuhkan saat ini,” tutup Anita. (Dompet Dhuafa/Zul)