JAKARTA — Selalu berbuat baik, Buttonscarves—merek fesyen—kembali menyalurkan donasi untuk masyarakat Palestina melalui Dompet Dhuafa. Kali ini, Buttonscarves menyerahkan hasil penjualan tiket acara “Kajian Akbar: Doa untuk Palestina” yang berlangsung di Ballroom 3, The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Sabtu (9/12/2023).
Kajian tersbut menghadirkan Ustaz Felix Siauw yang sudah begitu lama meneliti tentang konflik Israel-Palestina, dan Ustaz Husein Gaza, salah satu aktivis kemanusiaan yang sudah belasan tahun menetap di Palestina. Kajian islami dan kemanusiaan ini dipandu oleh pasangan suami istri, Arie Untung dan Fenita, yang sangat membela kemerdekaan Palestina.
Ratusan tiket seketika terjual habis dalam waktu kurang dari satu menit. Penyerahan donasi ini secara langsung dilakukan oleh Linda Anggrea selaku Founder & CEO Buttonscarves dan diterima oleh Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumber Daya Dompet Dhuafa.
Baca juga: Titipkan Amanah untuk Palestina, Modinity Group Salurkan Donasi Melalui Dompet Dhuafa
Sebelumnya, Buttonscarves bersama Modinity Group telah menyerahkan donasi untuk Palestina sebesar Rp500 juta pada tanggal 9 November 2023 kepada Dompet Dhuafa. Donasi tersebut telah berhasil didistribusikan kepada warga Gaza dalam bentuk paket makanan serta basic needs lainnya.
Pada kesempatannya, Etika memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Buttonscarves dan The BS Lady/BS Men (sebutan bagi pengguna produk Buttonscarves). Penjualan tiket yang habis hanya dalam beberapa detik menunjukkan betapa antusiasnya The BS Lady/BS Men atas keterlibatannya mendukung kemerdekaan warga Palestina.
Etika menegaskan bahwa donasi dari seluruh penjualan tiket acara ini akan disalurkan kepada saudara-saudara di Palestina yang tengah mengalami krisis kemanusiaan. Pun Dompet Dhuafa sudah tergerak dari awal serangan di sana melalui tiga model bantuan, yaitu makanan, medis, dan penyediaan bahan bakar.
“Harapan kami semoga saudara-saudara kita yang ada di Palestina segera terlepas dari penindasan yang saat ini dialami dan juga dukungan dan kepercayaan dari masyarakat,” ucapnya di depan para The BS Ladies/Boys.
Linda Anggrea turut menyampaikan terima kasih atas antusias The BS Ladies/Boys. Ia juga senang dapat kembali bekerja sama dengan Dompet Dhuafa untuk menyalurkan donasi kepada masyarakat Palestina.
“Kali ini, kita kumpulkan donasi dari hasil penjualan tiket dari Kajian Akbar dan Doa untuk Palestina. Seluruhnya kami sumbangkan melalui Dompet Dhuafa. Terima kasih atas kolaborasi ini. Mudah-mudahan mulai dari hari ini akan banyak lagi kebaikan-kebaikan yang dapat kita sambungkan dan kita kolaborasikan dengan Dompet Dhuafa,” ujarnya.
Baca juga: Gandeng Dompet Dhuafa, Pertamina Retail Salurkan Dana Kemanusiaan untuk Palestina
Pada sesi kajian, Husein Gaza menyebutkan bahwa bangkitnya warga Gaza menentang secara lantang kekejaman Israel harusnya diiringi dengan bangkitnya seluruh warga dunia yang punya rasa kemanusiaan. Bukan kali ini saja warga Palestina merasakan penindasan atas para zionis Israel, bahkan sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun yang lalu.
“Warga Gaza, baik di masa agresi maupun tidak, mereka tetap terjajah. Air di Gaza itu sebelum agresi, cuma 30 persen yang layak konsumsi. Krisis ekonomi sudah jangan ditanya lagi. Krisis medis apalagi. Mereka telah dibunuh perlahan selama puluhan tahun, tapi dunia masih saja tidur, bungkam,” katanya.
Bedanya dengan sekarang, dengan melawan kebiadaban yang dilakukan Israel, dunia jadi terbangun. Paling tidak dunia peduli atas penindasan ini dan mengecam apa yang dilakukan oleh Israel. Jika warga Palestina hanya diam saja, mereka terbunuh dengan begitu saja. Namun dengan melawan, mereka dengan percaya diri menegakkan kepala saat terbunuh, untuk memberikan pesan kepada dunia.
Baca juga: Jalan Panjang Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Menembus Gerbang Rafah
“Kolaborasi semua lembaga kemanusiaan dan seluruh warga dunia yang dibutuhkan. Suka atau tidak suka, dengan atau tanpa kita, Palestina pasti akan merdeka. Tinggal bagaimana dan di mana posisi kita pada saat itu,” tegas Husein.
Selaras dengan itu, Ustaz Felix menyeru bahwa muslim di dunia ini ada 1,7 miliar orang. Jika semuanya memiliki pemikiran yang sama yang jernih, maka Israel itu harusnya menjadi perkara yang mudah sekali untuk diselesaikan. Ketika orang ingin berbicara serius tentang bagaimana untuk membangkitkan atau membebaskan masyarakat Palestina, maka keseriusan ini harus diawali dengan benar-benar belajar tentang masalah Palestina. Kalau tidak, maka perdamaian itu tidak akan pernah terwujud.
“Yang perlu kita lakukan agar Allah membangunkan negara-negara Islam, untuk kemudian menjadikan sahabat-sahabat kita di Palestina tertolong, adalah yang utama menghilangkan penyakit-penyakit pikiran terlebih dahulu. Menjadi manusia yang bernurani sudah sangat cukup untuk menentukan di mana posisi kita,” serunya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)