BADUNG, BALI — Bertindak sebagai platform multilateral yang menyajikan concrete deliverables bagi penyelesaian tantangan global, Presidensi G20 Indonesia terus mendapatkan pandangan dari berbagai kalangan melalui sejumlah Engagement Group yang ada. Forum Civil 20 (C20) menjadi salah satu Engagement Group dalam G20 yang ditujukan sebagai platform bagi organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia untik menyuarakan aspirasi kepada para pemimpin dunia.
Setelah melalui berbagai rangkaian, perhelatan ini di akhiri dengan C20 Indonesia Summit 2022, pada Kamis (6/10/2022). Kegiatan ini sekaligus untuk menyerahkan policy pack serta komunike C20 kepada Presiden Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua I Bidang Sherpa Track G20.
Penyerahan mandat policy pack serta komunike yang di lakukan di Nusa Dua, Badung, Bali, disaksikan langsung oleh berbagai perwakilan dari sejumlah negara anggota dan oraganisasi masyarakat sipil salah satunya Dompet Dhuafa. Sejak awal, Dompet Dhuafa terus berperan aktif dalam Engagement Group C20 dan berkomitmen untuk melahirkan mandat policy pack di perhelatan G20 melalui SDGs and Humanitarian Working Group.
“SDGs and Humanitarian Working Group telah mengangkat tiga isu prioritas. Kami mendesak para pemimpin G20 untuk meningkatkan investasi untuk membangun ketahanan dengan meningkatkan pendanaan kemanusiaan, mengurangi biaya pengiriman uang hingga di bawah 3%, dan memperluas cakupan perlindungan sosial yang adaptif. Ketiga isu prioritas tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa ratusan juta orang di bumi yang terkena dampak krisis kemanusiaan dapat mengurangi penderitaan akibat krisis dan berbagi manfaat pembangunan untuk mencapai ketahanan berkelanjutan seperti yang dijanjikan oleh SDGs,” tutur Syamsul Ardiansyah selaku Senior Officer Aliansi Strategis Dompet Dhuafa sekaligus Koordinator SDGs and Humanitarian Working Group
SDGs and Humanitarian Working Group adalah salah satu platform di bawah Civil 20 Forum. Selain, itu di dalam C20 ada juga berbagai Working Group lain untuk yang membahas tentang gender dan ketimpangan, pendidikan, digitalisasi, anti-korupsi dan keuangan, vaksin, iklim, dan semua isu prioritas.
“Pekerjaan untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal tidak boleh berhenti di sini. Pekerjaan advokasi di sektor pembangunan dan kemanusiaan harus terus berlanjut, baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Isu Kemanusiaan, Perdamaian, dan Pembangunan diharapkan akan terus digali dalam kepresidenan G20 mendatang,” pungkas Syamsul.
Saat prosesi serah terima tersebut, Menko Airlangga menjelaskan, pelaksanaan KTT G20 tinggal menunggu hari dan draft leader sedang dalam pembahasan. Menurutnya, policy pack yang diserahkan oleh forum C20 menjadi rekomendasi penting bagi pemerintah untuk dibawa dalam perhelatan G20 yang sebentar lagi akan dilaksanakan di Pulau Dewata, Bali.
“Dengan serah terima paket kebijakan dan Komunike C20, kami berharap masyarakat C20 dapat bekerja sama untuk masyarakat sipil yang lebih hijau, sejahtera, dan lebih baik. Sementara KTT G20 semakin dekat dan draft leaders’ declaration sedang dalam pembahasan, paket kebijakan ini akan menjadi pandangan yang berharga dan memperkaya konteks percakapan di Bali November ini,” ungkap Menko Airlangga saat menyampaikan remarks usai penyerahan Komunike C20.
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa masyarakat sipil memiliki peran yang krusial sebagai mitra kunci bagi Pemerintah dalam menjamin perumusan hingga implementasi kebijakan agar dapat berjalan dengan efektif dan inklusif guna mengakomodir kepentingan masyarakat, memperluas pandangan untuk melindungi lingkungan, mempromosikan inklusi sosial, serta mendorong pembangunan ekonomi.
“Untuk itu, saya ingin menghargai peran mereka dalam memastikan bahwa inklusivitas tetap menjadi inti dari perumusan dan penyampaian kebijakan kami dan pertemuan hari ini tentu menarik karena pentingnya advokasi dan masukan dari semua pihak di luar Pemerintah mendukung kebijakan yang lebih baik, yang langsung menyentuh masyarakat,” jelas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga berharap agar masyarakat sipil dapat terus berkontribusi untuk memperkuat respons Pemerintah dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi global di tengah kondisi dunia yang hiperkoneksi dengan menyajikan advokasi serta rekomendasi melalui Forum C20.
Selain disaksikan oleh sejumlah perwakilan C20 dari berbagai negara, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Chair of C20 Indonesia, Sherpa of C20 Indonesia, Steering Committee of C20 Indonesia, International Advisory Committee of C20 Indonesia, serta Troika of G20. (Dompet Dhuafa / Arlen)