Pada sebuah hadis Nabi Saw, disebutkan bahwa sifat hasad atau iri dengki dapat menggerogoti kebaikan-kebaikan seseorang, layaknya api membakar kayu sedikit demi sedikit hingga habis. Selain itu, sifat iri dengki juga dapat menyebabkan munculnya penyakit ‘ain. Penyakit yang sempat meresahkan sebagian besar masyarakat itu diketahui berasal dari pandangan mata orang yang takjub sekaligus ada rasa dengki di dalam dadanya.
Terlebih, di zaman teknologi yang makin maju seperti sekarang ini, semua orang dapat melihat kehidupan orang lain hanya melalui layar ponsel mereka. Sehingga akan lebih mudah bagi semua orang untuk memiliki bibit-bibit kedengkian dalam dada mereka. Untuk itu, kita perlu tahu cara untuk membentengi diri agar terhindar dari sifat iri dengki. Bagaimana caranya? Simak ulasan berikut.
Arti Iri Dengki
Sifat iri dengki dalam bahasa Arab dikenal dengan kata hasad. Dalam Al-Quran, hasad disebut sebanyak lima kali oleh Allah Swt, yakni pada QS al-Baqarah (109), an-Nisa’ (54), al-Fath (15), dan al-Falaq (5). Kata hasad atau iri dengki dalam Al-Quran tersebut dijelaskan sebagai keinginan agar seseorang kehilangan nikmat yang dimilikinya disertai dengan usaha untuk menghilangkan nikmat itu dari orang yang memilikinya.
Baca juga: Bersedekah dengan Niat Agar Doa Dikabulkan, Boleh Atau Tidak?
Dengki juga merupakan perasaan benci terhadap nikmat yang dimiliki orang lain dengan mengharapkan supaya nikmat tersebut berpindah tangan kepadanya, maupun tidak. Orang yang mendengki merasa tak senang apabila orang lain mendapat nikmat dan keberuntungan. Seseorang yang memiliki hati yang dengki selalu mengharapkan dan berusaha agar nikmat yang diperoleh seseorang yang didengki hilang.
Menurut tokoh tafsir al-Imam al-Sha’rawi, dengki adalah perbuatan putus asa yang lebih jahat dari kekuatan gaib yang mendatangkan keburukan kepada manusia. Dengki merupakan kekuatan yang tak tampak, tetapi berpengaruh besar dan mampu mendatangkan bencana.
Hadis Nabi Tentang Iri Dengki
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: “Jauhilah sifat hasad (iri dengki), karena sesungguhnya hasad itu dapat memakan kebaikan-kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.” (Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dari Anas bin Malik)
Baca juga: Ini 4 Penyebab Terjadinya Bencana Alam Menurut Al-Quran
Hadis di atas merupakan salah satu hadis Nabi Muhammad Saw tentang bahaya iri dengki yang cukup terkenal. Namun pada kenyataannya, hadis tersebut berstatus lemah atau dhaif. Sebab, perawi atau orang yang meriwayatkan hadis tersebut tidak dikenali dalam sanad periwatannya. Meski demikian, para ulama sepakat dengan kandungan maknanya yang dirasa benar. Oleh karena itu, para ulama tetap mencantumkan hadis ini dalam kitab-kitab mereka.
Di antara ulama yang mencantumkan hadis ini dalam kitabnya adalah Imam Al-Mundziriy dan Imam An-Nawawi. Hadis dhaif Nabi Saw itu dicantumkan dalam Kitab At-Targhib wat-Tarhib dan Riyadhush Shalihin.
Dampak Buruk Sifat Iri Dengki
Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayat Al Hidayah menerangkan bahwa manusia memiliki tiga sifat hati yang amat berbahaya yang keberadannya abadi dari waktu ke waktu. Ketiga sifat tersebut adalah iri dengki, senang pamer, dan angkuh atau hasad, riya, dan ujub. Di antara ketiga, hasad menjadi salah satu penyakit hati yang paling dahsyat dampaknya.
Tak hanya dapat mengacaukan kehidupan diri sendiri, tetapi hasad juga dapat mengacaukan lingkungan, masyarakat, hingga peradaban. Meski sifat iri dengki tak terlihat secara kasat mata, namun efek sifat ini terhadap jiwa dan tatanan sosial sangatlah nyata. Tak terhitung sudah berapa banyak perkelahian, pergesekan, cekcok, hingga saling bunuh di antara manusia akibat munculnya sifat iri dengki.
Baca juga: Tunaikan Zakat di LAZ Bisa Kurangi Kewajiban Bayar Pajak, Bagaimana Caranya?
Untuk itu, Allah Swt meminta umat-Nya untuk selalu meminta perlindungan agar terhindar dari penyakit hati ini seperti yang dikatakan-Nya dalam surah:
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)
Secara psikologi, sifat iri dengki juga memiliki dampak yang luar biasa, seperti:
- Membentuk jiwa yang kufur nikmat
- Menyiksa diri sendiri karena hati selalu tak tenang akibat rasa tidak nyaman atas kebahagiaan orang lain
- Munculnya ghibah, fitnah, dsb yang dapat menimbulkan perpecahan
- Munculnya kebencian dan permusuhan yang menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu tak terbatas
Cara Agar Terhindar dari Sifat Iri Dengki
Apabila kita memiliki perasaan iri dengki dalam dada, kita wajib untuk melawannya dengan sekuat tenaga. Selain itu, kita juga perlu berusaha untuk memuji orang yang kita dengki. Bahkan, jika memungkinkan, berilah hadiah untuk mereka atau sebut-sebutlah segala kebaikannya. Berusalaha untuk dekat dan menjalin silaturahmi yang baik dengan mereka, agar rasa iri dengki itu menghilang.
Kadang kala, apabila kita sudah mengenal lebih jauh orang yang membuat kita iri dengki, sifat buruk tersebut dapat menghilang. Sebaliknya, apabila kita tetap memendam rasa iri dengki tersebut jauh di dalam hati, setan pun akan berusaha untuk membakar perasaan tersebut hingga menjadi api yang bisa memusnahkan diri kita sendiri.
Baca juga: 5 Teladan Besar dari Kisah Nabi Ibrahim, Bapak Para Nabi
Perlu diingat, satu-satunya orang yang akan merasakan kerugian atas perasaan iri dengki itu adalah diri kita sendiri. Hal ini karena adanya rasa benci, kesal, dan dengki yang bersarang dalam dada kita, dan itu termasuk musibah. Hati menjadi gelisah, tak tenang, penuh kebencian, sampai-sampai berangan-angan agar orang yang kita dengki, celaka. Belum tentu orang yang kita dengki akan celaka, malah bisa jadi orang tersebut nikmatnya akan terus ditambah oleh Allah Swt.
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali berkata: “Penyakit hati ini tidak bisa disembuhkan kecuali dengan ilmu dan amal saleh. Ilmu yang bermanfaat untuk melawan penyakit hasad adalah Anda mengetahui bahwasanya hasad itu kemudaratannya akan kembali kepada diri Anda, baik perkara dunia maupun perkara akhirat. Dan hasad yang Anda lakukan tersebut tidak akan menimpakan kemudaratan kepada orang yang Anda hasad kepadanya baik dunia maupun di akhirat, bahkan dia akan mendapatkan manfaat dengan hasadnya Anda.”
Dengan demikian, cara agar terhindar dari sifat iri dengki adalah menyadari bahwa iri dengki merupakan bentuk menzalimi diri sendiri. Setelah menyadari hal itu, selanjutnya kita perlu senantiasa berlindung kepada Allah dari bahaya sifat iri dengki yang dapat menghancurkan kebaikan-kebaikan yang kita miliki, dalam arti “mentransfer” kebaikan kita pada orang yang kita dengki.