Anak yatim adalah salah satu yang sangat dicintai dan dilindungi oleh Rasulullah SAW dalam hidupnya. Mereka adalah anak-anak yang hidup dengan orang tua yang tidak lengkap, kehilangan ayahnya, dan membutuhkan banyak sekali bantuan untuk tetap hidup layak. Walaupun kondisi yang mungkin serba kurang, anak yatim harus memiliki masa depan yang cerah. Untuk itu, menyantuni anak yatim memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam.
Sebagai umat Islam, kita diperintahkan oleh Allah untuk membantu sesama dan berbagi kepada yang membutuhkan. Anak yatim adalah salah satu yang bisa kita santuni agar kehidupannya lebih baik lagi.
Dalam sebuah hadits juga disampaikan, “Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah)”.
Dengan keutamaan anak yatim yang luar biasa, maka menyantuininya pun membuat kita semakin menabung pahala lebih banyak lagi. Namun, perlu diketahui cara menyantuni anak yatim yang benar agar apa yang kita lakukan juga bisa bermanfaat lebih untuk mereka. Berikut ini adalah cara menyantuni anak yatim yang bisa sahabat lakukan.
1.Memeliharanya di dalam Rumah dan Keluarga
Seperti yang disampaikan dalam hadits di atas, bahwa sebaik-baik rumah adalah mereka yang memelihara anak yatim, walaupun rumah tersebut buruk secara fisik atau penampakan. Menyantuni anak yatim dengan membawanya ke rumah, menjadikan keluarga, mendorong kita juga untuk mendidik, mencukup kebutuhan, dan memberikan penguatan keimanan untuk mereka. Tentu ini menjadi pahala yang besar, karena kita menjadi penjamin kehidupan dan masa depan anak yatim di kemudian hari.
Dengan cara ini, kita juga meringankan beban keluarga dari anak yatim yang tidak mampu. Kita memberikan kehidupan, kasih sayang, dan membuat mereka telrindungi dari segala kejahatan yang mencurangi anak yatim.
2.Memenuhi Kebutuhan Pokoknya
Memenuhi kebutuhan pokok adalah salah satu cara menyantuni anak yatim. Kebutuhan pokok yang dimaksud di sini adalah segala kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan tempat tinggal. Jika tidak terpenuhi, tentu anak yatim tidak akan bisa bertahan hidup, atau memiliki kualitas hidup yang kurang baik. Padahal, kualitas makanan, minuman, dan tempat tinggal, akan mempengaruhi kesehatan, tumbuh kembang, dan kehidupan masa depannya nanti.
Untuk itu, kita bisa memberikan berbagai macam sumbangan seperti sembako, pakaian, suplemen kesehatan, atau uang tunai untuk kebutuhan lainnya. Sahabat juga bisa mendistribusikannya lewat zakat fitrah, zakat, atau sedekah yang sahabat niatkan. Tentu saja jika dana tersebut berasal dari zakat, pastikan bahwa anak yatim yang akan dibantu adalah benar-benar sesuai dengan persyaratan golongan penerima zakat menurut Al-Quran.
3.Memastikan Kebutuhannya untuk Menuntut Ilmu
Anak yatim, terutama yang berasal dari keluarga miskin atau dhuafa, tentu saja ingin keluar dari lingkaran kemiskinan yang menghantuinya. Memiliki pendidikan yang layak, pengetahuan, dan kemampuan adalah salah satu jalan keluarnya agar mereka bisa tumbuh dan berkembang, hingga memiliki karir atau pekerjaan. Dengan begitu, ia akan menjadi penyelamat bagi keluarga, mengangkat derajat keluarga, serta dampak selanjutnya adalah menjadi orang-orang yang memiliki harta untuk berzakat dan bersedekah.
Pendidikan dan pekerjaan yang layak bukan saja menyelamatkan hidup mereka, tetapi juga akan membawa mereka untuk berbagi kepada yang lainnya. Inilah multieffect dari menyantuni anak yatim yang perlu kita sadari dan pahami.
4.Mendampingi dengan Pendidikan Moral dan Kompetensi
Selain kebutuhan ilmu pengetahuan, kita juga bisa memberikan dukungan untuk anak-anak yatim bisa berkembang dengan akhlak dan kompetensi yang baik. Misalnya memberikan dukungan untuk mengikuti pelatihan, pembinaan moral, dan pendampingan dari seorang yang ahli di bidang tertentu. Dengan begitu, anak-anak yatim juga bisa berkembang dengan baik walaupun kondisinya sudah tidak ada orang tua atau dalam kondisi yang kekurangan.
Orang-orang yang dengan ikhlas memenuhi kebutuhan dan menyantuni anak yatim, Allah SWT akan melembutkan hatinya dan memberikan balasan dengan pahala dan surga di akhirat kelak. Tentu, kita bisa menjadi orang-orang tersebut dengan amalan menyantuni anak yatim ini dengan cara-cara yang sudah dijelaskan di atas. Tentunya, jangan sampai kita juga menjadi orang-orang yang mendzalimi anak yatim dengan memakan harta anak yatim tersebut.
Bagaimana sahabat? Tertarik untuk menyantuni anak yatim juga? Selain sedekah untuk anak yatim, sahabat juga bisa menyalurkan zakat untuk anak yatim namun dengan syarat dan ketentuan tertentu.