Tata cara kurban perlu diperhatikan dan dikuasai, apabila Sahabat akan menyembelih hewan kurban sendiri. Sekalipun tidak menyembelih secara langsung, setidaknya dapat menyaksikan atau memastikan penjagal hewan kurban melakukannya dengan benar. Tata cara penyembelihan hewan kurban perlu dilakukan dengan benar serta sesuai dengan syariat Islam. Hal ini berpengaruh dengan sah tidaknya ibadah kurban yang dilakukan oleh seorang muslim. Berikut ini adalah tata cara penyembelihan hewan kurban menurut Islam.
Tata Cara Kurban Sesuai Syariat Islam
Pertama adalah dengan cara Nahr, atau menyembelih dengan menyayat pangkal leher. Biasanya cara penyembelihan hewan kurban, Nahr diterapkan kepada Unta.
“Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai bagian dari syiar Allah agar kamu memperoleh kebaikan darinya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan telah terikat. Kemudian apabila telah rubuh, maka makanlah dagingnya.” (QS Al-Hajj ayat 36)
Baca juga: 4 Alasan Penting Mengapa Kurban Online Harus Jadi Pilihan Di Masa Kini
Cara Nahr dilengkapi dengan cara mengikat kakinya, seperti yang dijelaskan oleh hadits Rasulullah yang berbunyi, “Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki sisanya.” (HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).
Cara yang kedua adalah Dzabh, yaitu menyembelih dengan melukai bagian ujung leher. Cara ini banyak dilakukan pada kambing, sapi, ayam, dan lain sejenisnya. Kecenderungan, orang Indonesia lebih sering menerapkan dzabh sebagai cara penyembelihan hewan kurban.
Adab Menyembelih Hewan Kurban
Saat melaksanakan kurban, perlu diperhatikan adab menyembelih hewan, agar tidak menyakiti hewan terlalu lama. Hewan tidak boleh sampai stress atau bahkan sampai mengamuk. Oleh sebab itu, ada adab-adab yang harus dipenuhi.
1. Berdoa
Perasaan akan bahagia kalau ibadah diterima Allah SWT. Sebagai ikhtiar, maka dahulukan berdoa terlebih dahulu. Doa menunaikan kurban ada versi panjang atau pendek. Supaya cepat hafal, tonton panduannya di video singkat di atas, ya!
2. Pastikan Pisau Untuk Menyembelih Tajam
Gunakan pisau yang tajam. Kalau menyembelih hewan pakai pisau tumpul, tentu akan menyiksa mereka. Urat nadi yang tidak langsung terputus tentu akan memberikan rasa sakit yang lebih lama kepada hewan kurban.
Baca juga: 3 Hukum Kurban Saat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (Hadis Riwayat Muslim)
3. Hindari Mengasah Pisau di Depan Hewan
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah ).
Tidak hanya manusia yang memiliki perasaan, hewan juga memilikinya. Ketika kita menjadi ancaman bagi hewan, mereka akan merasa stress dan ketakutan. Tentu ini akan menjadi hal yang tidak baik dalam proses penyembelihan.
Diriwayatkan dalam hadis, Rasulullah pernah menegur seseorang yang mengasah pisau di depan hewan sembelihan. Nabi Muhammad bersabda: “Mengapa engkau tidak menajamkannya sebelumnya? Apakah engkau membuatnya mati dua kali?” (Hadis Riwayat Ath-Thabrani).
4. Posisi Penyembelihan Menghadap Kiblat dan Menyentuh Tanah
Posisi menyembelih yang menyentuh tanah akan lebih mudah dilakukan. Selain itu, darahnya juga akan langsung mengalir ke dalam tanah yang sudah digali. Posisi penyembelihan juga menghadap kiblat, seolah sedang menghadap kepada Sang Pencipta saat berkurban. Posisi yang menghadap kiblat adalah organ lehen yang mau disembelih saja. Tidak masalah apabila anggota organ hewan selain leher, menghadapi ke arah lain.
Ketika membaringkan hewan, posisikan di lambung sebelah kiri. Imam An-Nawawi mengatakan dalam Mausu’ah Fiqhiyah Kuwaitiyah, 21:197, bahwa ada beberapa hadits tentang membaringkan hewan saat disembelih, dan para ulama sepakat dengan hal ini. Karena posisi ini dapat memudahkan penyebelih untuk memotong hewan dengan tangan kanan, serta memenggangi leher dengan tangan kiri.
5. Sebut Kalimat Allah Saat Sedang Menyembelih
Ketika menyembelih hewan kurban, ingat untuk membaca basmallah terlebih dahulu. Diniatkan atas nama Allah. Allah memerintahkan penyembelih hewan kurban untuk menyebut nama Allah, difirmankan dalam surat Al-An’Am ayat 121, “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”
Baca juga: Bolehkah Kurban dengan Kartu Kredit?
Setelah dibacakan basmalah, dilanjutkan dengan sunnah membaca kalimat takbir serta nama orang yang berkurban. Selama pelaksanaan kurban, tidak diperkenankan membaca bacaan lain selain kalimat yang ditujukan kepada Allah. Karena niat kurban hanya untuk Allah semata.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, bahwa suatu ketika didatangkan seekor domba. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dengan tangan beliau. Ketika menyembelih beliau mengucapkan, ‘bismillah wallaahu akbar, ini kurban atas namaku dan atas nama orang yang tidak berkurban dari umatku.’” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi dan disahihkan Al-Albani).
6. Tata Cara Kurban Saat Selesai Penyembelihan
Tata cara penyembelihan hewan kurban, harus disembelih dengan cepat, untuk meringankan rasa sakit yang dirasakan oleh hewan. Setelah disembelih, Sahabat perlu memastikan bahwa bagian tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher kanan kiri telah terpotong sempurna. Jika hewan belum benar-benar mati, maka dilarang mematahkan leher hewan.
Waktu Pelaksanaan Penyembelihan
Waktu yang diutamakan untuk melaksanakan ibadah kurban adalah di waktu dhuha setelah sholat ied. Tepatnya tanggal 10 Dzulhijjah. Apabila waktu penyembelihan tidak cukup karena jumlah hewan kurban terlalu banyak, dapat dilanjutkan keesokan harinya. Maksimal waktu penyembelihan adalah tanggal 13 Dzulhijjah pada saat matahari terbenam. Bila melewati waktu tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai ibadah kurban.
Tebar Hewan Kurban Bersama Dompet Dhuafa
Melaksanakan ibadah dengan tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar, tentu adalah harapan setiap muslim. Sahabat dapat turut berkurban online di Dompet Dhuafa, dan ikut menebar kebaikan dengan hewan kurban. Dompet Dhuafa memiliki pengalaman bertahun-tahun melaksanakan penyembelihan kurban dengan tata cara yang benar.