LEMBANG, BANDUNG – Dompet Dhuafa mengajak 21 donatur dan mitra kebaikan untuk mengunjungi program pemberdayaan ekonomi. Ya, Desa Tani yang berlokasi di desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan care visit dilaksanakan selama 2 hari sejak Selasa-Rabu, (24-25/1/2023).
Desa Tani sendiri merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui pengembangan pertanian sayur. Petani dari kelompok masyarakat miskin, diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian dengan skema pendampingan.
Kawasan pemberdayaan pertanian berbasis sayur tersebut menjadi salah satu upaya pengelolaan dana ZISWAF dari Dompet Dhuafa. Selama dua hari, para donatur dan mitra kebaikan diajak untuk melihat secara langsung pengelolaan Desa Tani. Sebelum mengunjungi Desa Tani, mereka juga diajak untuk menikmati keindahan dan kemegahan Masjid Al Jabbar di Jl. Cimencrang, Gedebage, Kota Bandung, Selasa (24/1/2022).
Hari kedua, Rabu (25/12022), udara sejuk menyeruak ketika para donatur tiba di lahan 10 hektar tersebut, lahan hijau yang dipenuhi sayuran segar sejauh mata memandang. Di sana dipaparkan secara gamblang mengenai perkembangan Desa Tani sejak berdirinya di tahun 2018 hingga saat ini dengan total 50 penerima manfaat. Para donatur dan mitra kebaikan diajak melihat langsung bagaimana petani milenial dengan memanfaaatkan teknologi Smart Farming.
“Kemudian teknologi pertanian kita terapkan di sini, salah satunya di sana ada greenhouse, ini salah satu teknologi pertanian yang kita terapkan di Desa Tani. Kita menggunakan teknologi smart farming (IoT) Internet of Things. Di sini nyiramnya sudah pakai smartphone, sehingga bisa diotomatisasi, terjadwal nyiram dan ngasih pupuknya, bisa juga secara manual,” kata Andriansyah, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat.
Lebih lanjut, menurut Andriansyah, Care Visit bertujuan mengajak para donatur dan mitra kebaikan untuk mengenal lebih dekat dengan para penerima manfaat dan mengetahui program-program khususnya dalam pemberdayaan ekonomi.
Tidak sampai di situ, para perseta dibuat kagum dengan kemajuan teknologi yang dimiliki Desa Tani Dompet Dhuafa, bahkan dengan sistem ini tingkat produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional. Menurut Pendamping Program Desa Tani, Ade Rukmana, kedepannya Desa Tani akan menerapkan AGRO EDUFARM yang harapannya bisa menjadi tempat edukasi sekaligus pemberdayaan dibidang pertanian yang dapat mengajak generasi muda turut andil memajukan pertanian khususnya di Desa Tani
Baca juga: Merasakan Pengalaman Menjadi Petani Melalui Care Visit Fun Farming Dompet Dhuafa
Berdaya di Tanah Sendiri menjadi doa dan semangat untuk para petani serta atas dukungan para donatur, Desa Tani terus berkembang pesat. Dari awal hanya menggarap 1,2 hektare lahan. Kini setiap petani menggarap sekitar 2.250 meter persegi lahan Desa Tani. Itu terwujud karena kolaborasi banyak pihak, diantaranya Yayasan Baitulmal BRI, PLN, Pertamina, Prudential dan sebagainya.
“Alhamdulillah di tempat ini sekarang bukan pertanian aja, integrated farming sudah kita lakukan mulai dari pengolahan lahan, penyediaan bibit, budidayanya, SOPnya, packagingnya seperti apa sampai distribusi ke kota sudah kita lakukan,” tambah pria yang akrab disapa Mang Ade.
Setelah para peserta menyimak pemaparan mengenai Desa Tani, mereka diajak untuk berkeliling tanah seluas 10 hektar untuk melihat langsung open field yang sedang ditanami para petani, rumah semai, packaging house, greenhouse dan lahan pertanian konvensional. Bahkan para peserta diajak untuk memanen berbagai sayuran seperti kembang kol, selada, buah beet, brokoli, bawang daun dan masih banyak lagi yang hasil panennya dapat dibawa pulang.
Siang itu, meski gerimis membasahi, para donatur dan mitra tetap antusias dan semangat untuk memanen sayuran. Peserta dibagi menjadi 4 grup yang akan berkeliling ke 4 titik di Desa Tani, setelah selesai memanen para peserta menuju packaging house untuk mengemas sayuran dan dibawa pulang. Mereka pun tampak ceria penuh suka cita memamerkan hasil panennya.
“Seru banget karena pertama kali bisa ngerasain langsung, rasanya berkebun di Lembang dan ketemu juga mitra-mitra dari Dompet Dhuafa yang lain dan donatur Dompet Dhuafa juga. Ternyata lebih besar dari perkiraan (Desa Tani). Alhamdulillah mau dibangun masjid juga, tempatnya enak banget, walaupun hujan cuacanya dingin banget tapi kita seru aja sih, karena kan bareng-bareng kelilingnya,” terang Karin, partnership amalsoleh.com. kepada Dompet Dguafa. (Dompet Dhuafa/Anndini)