Catatan Relawan : Pengorbanan Irfandi Demi Tugas Kemanusiaan (Bagian Keenam)

ASMAT, PAPUA– Catatan perjalanan relawan kali ini berkisah tentang Rulfan Irfandi. Ia adalah pemuda dari Makassar. Empat bulan sudah ia bergabung menjadi relawan kemanusiaan Dompet Dhuafa, tepatnya di Layanan Kesehatan Cuma-cuma Papua sebagai tenaga keuangan. Hampir dua pekan ini ia ditugaskan sebagai tenaga relawan untuk menangani KLB campak dan gizi buruk di Asmat, bersama rekannya yang merupakan seorang bidan, Sri Nirwana.

Perjalanan aksi kemanusiaan yang dilakukannya bukan tanpa pengorbanan. Di saat mendapatkan tugas untuk berangkat ke tanah Asmat, istrinya di Jayapura tengah menunggu datangnya hari kelahiran buah hati keempat mereka.

Pasangan muda tersebut telah dikaruniai tiga anak yang masih kecil-kecil. Dengan berat hati, Irfan, begitu ia biasa dipangggil, meninggalkan malaikat-malaikat kecil dan istrinya untuk berangkat dalam misi kemanusiaan bersama Dompet Dhuafa.

Singkat cerita, setelah mengarungi perjalanan panjang dari Jayapura ke Timika. Lalu dilanjutkan dengan perjalanan speedboat menuju Agats, Irfan mendapatkan kabar bahwa buah hatinya yang keempat telah lahir ke dunia dengan selamat.

Ketulusan Irfan menjalankan misi kemanusiaan berbuah manis. Para sahabatnya di Jayapura menjadi saksi atas lahirnya sang buah hati. Mereka membantu mengadzankan, mengurus persalinan sang istri dan mengantarkannya kembali kerumah. Sungguh suatu bentuk cinta persahabatan yang tulus dan kuat. (Dompet Dhuafa/Dian Mulyadi Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk Asmat)