Celebes Berdaya Dompet Dhuafa, Majukan Perekonomian Masyarakat Melalui Potensi Lokal Sulawesi Selatan

Perwakilan dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, donatur, direksi Dompet Dhuafa dan penerima manfaat berfoto bersama dalam launching pemberdayaan ekonomi Celebes Berdaya 2015 di Studio 1 RRI Makassar, Selasa (24/2).

 

MAKASSAR – Kemiskinan, salah satu masalah pelik bangsa Indonesia dari masa penjajahan dan terus bertahan hingga sekarang. Beragam kebijakan dari pemerintah yang cenderung berubah-ubah seiring pergantian pemangku jabatan belum dapat mengentaskan kemiskinan. Masih membutuhkan beragam usaha dan langkah nyata dari semuanya untuk mengentaskan kemiskinan bangsa.

Terlebih pada era modern seperti sekarang ini, beragam kebijakan baru baik berlaku nasional maupun internasional hadir silih berganti bak gelombang lautan. Salah satunya adalah perjanjian Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Dimana Indonesia akan dibanjiri produk dari negara-negara di Asia lainnya dalam pasar bebas tanpa harus membayar pajak. Akan sangat mengerikan jika masyarakat menengah ke bawah, khususnya dhuafa tak siap menghadapi perjanjian yang dikabarkan akan berlaku pada 2015 ini.

Tentu jika semua tak siap, hal tersebut akan menjadi momok bagi bangsa ini. Namun, untuk menjawab kegelisahan tersebut, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan milik masyarakat terus menghadirkan program-program penguatan dan pemberdayaan masyarakat yang bergulir melalui himpunan dana donatur. Menggali, memproduksi dan memasarkan potensi lokal menjadi salah satu langkahnya.

Sehingga pada hari ini, Selasa (24/2) dengan mengambil tempat di Studio 1 RRI Makassar, Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan kembali memperkuat perekonomian masyarakat dengan memasarkan potensi-potensi lokal di kawasan tersebut melalui program “Celebes Berdaya”. Mengingat terdapat ribuan kekayaan lokal di negeri gemah rimpah loh jinawi ini, maka Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan terus termotivasi untuk memberantas kemiskinan melalui program pengembangan potensi lokal dalam “Celebes Berdaya”.

Celebes Berdaya dari segmen perekonomian hadir dengan delapan nilai cakupan pemberdayaan yang tersebar di sejumlah titik di Sulawesi Selatan. Pada kesempatan ini, Dompet Dhuafa ingin memperkenalkan tiga cakupan baru dari delapan pemberdayaan ekonomi yang ada saat ini. Tiga cakupan baru dari pemberdayaan ekonomi tersebut adalah program pemberdayaan Bakso Sehat, Kacang Mete dan Kacang Disko.

Pengolahan Bakso Sehat dan Kacang Disko merupakan salah satu upaya memberdayakan perekonomian masyarakat sekaligus melestarikan makanan khas Sulawesi Selatan dengan lokasi produksi di Perumahan Dosen Jl Sastra 1 A/ 24 Antang Makassar. Sedangkan untuk Kacang Mete adalah pemberdayaan masyarakat di Kepulauan Selayar yang memiliki potensi kacang mete melimpah ruah untuk kemudian dikemas menjadi makanan layak jual dengan nilai ekonomi tinggi.

“Di tiap tahun Dompet Dhuafa terus berupaya menggali potensi-potensi lokal yang ada di seluruh Indonesia untuk dikembangkan dan dikreasikan sebagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk di Sulawesi Selatan ini. Semuanya semata-mata demi mensejahterakan, memberdayakan dan memuliakan sesama, khususnya kaum dhuafa, melalui pilar perekonomian, kesehatan, pendidikan, dakwah maupun sosial kemasyarakatan,” ungkap Pemimpin Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Andriansyah.

Secara keseluruhan, hingga akhir 2014 tercatat lebih dari satu juta penerima manfaat dari program-program pemberdayaan Dompet Dhuafa dan hampir dua ribunya ada di Sulawesi Selatan. Melalui himpunan dana donatur, Dompet Dhuafa terus menghadirkan program-program mulia untuk kembali mengembangkan mimpi sesama. Baik dari yang putus sekolah kini kembali bersekolah, dari yang kesusahan modal usaha kini kembali merintis usaha, yang terkendala meraih sehat kini dapat berobat dengan cuma-cuma, hingga menggelar bermacam kajian dan respon kebencanaan.

“Besarnya mimpi-mimpi Dompet Dhuafa akan terwujud dalam memberdayakan sesama, tentu berkat kepercayaan masyarakat sebagai donatur, jalinan kerjasama dengan stakeholder dan mitra-mitra kami yang ada. Meskipun ukurannya adalah seberapa banyak penerima manfaat, namun ukuran keberhasilan utama Dompet Dhuafa adalah seberapa besar kemampuan program-programnya mengubah kaum dhuafa menjadi lebih baik dan berdaya. Sehingga dana dari donatur semua tersalurkan dan berdampak nyata, bukan sekedar tersampaikan,” tambah Andriansyah. (Taufan)