BOGOR – Tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim mengisi sesi kelas inspirasi terhadap siswa-siswa SMART Ekselensia Indonesia (EI), pada Senin (18/12/2023).
Pada kesempatan ini, sahabat karib Parni Hadi tersebut menyampaikan kiat-kiat menjadi seseorang yang berkarakter dan berpendirian kuat sebagai bangsa Indonesia. Selama 30 tahun berpengalaman di angkatan udara, sekaligus menjabat sebagai KSAU selama periode 2002–2005, cerita pengalaman dari Chappy tentu begitu menginspirasi.
Menurutnya, rajin dan giat bekerja adalah kunci sukses di Indonesia. Mengapa? Karena pada umumnya orang-orang malas. Semua keinginan harus melalui bekerja keras. Semua harus ada tahapannya, barulah orang bisa menggapainya. Begitu pesan awal yang ia sampaikan di hadapan siswa dan guru SMART EI yang juga dihadiri oleh Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Rahmad Riyadi, dan Kepala Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa Mulyadi Saputra.
Sebagai pembanding, Chappy juga bercerita tentang karakter masyarakat di luar negeri atas kunjungan ke beberapa negara. Dari yang terdekat yaitu Singapura hingga Amerika. Dari pengalamannya itu, ia menyadari bahwa kurangnya disiplin, tepat waktu dan bersih, adalah kelemahan terbesar bangsa Indonesia.
“Ketika saya pertama kali menjabat Kepala Staf Angkatan Udara, itu ada tuntutan program untuk dibawa ke mana ini Angkatan Udara. Pada tahun 2002, kita miskin anggaran. Tapi, saya harus tetap membuat program. Saya harus bikin strategic planning program. Maka saya mencanangkan tiga hal. Yang pertama adalah disiplin, yang kedua tepat waktu, dan yang ketiga kebersihan,” kisahnya.
Satu tahun pertama program ini berjalan, Chappy melihat begitu banyak perubahan dan perbaikan pada setiap masing-masing anggotanya. Di samping itu, dunia penerbangan kaitannya erat dengan teknologi. Sementara teknologi akan mengantarkan masyarakat ke peradaban sebuah bangsa. Namun, hal itu tentu tidak mampu terwujud tanpa diiringi dengan karakter yang kuat.
Maka, ada tiga simpul yang bisa diterapkan oleh semua orang untuk memajukan karakter bangsa. Karakter bangsa akan terbentuk dimulai dari setiap orang yang ada di dalamnya, yaitu yang pertama adalah personal character. Kedua, setiap warga harus mampu menumbuhkan disiplin diri. Ketiga, ujungnya adalah terbentuknya tanggung jawab dari setiap individu.
“Dengan menerapkan disiplin, tepat waktu dan bersih, maka akan banyak hal perubahan besar yang terjadi,” ucap Chappy.
Satu hal lagi yang menjadi pesan Chappy kepada siswa-siswa SMART, yaitu terus tegar menghadapi setiap permasalahan. Hal ini bisa diwujudkan dengan selalu menunjukkan kekuatan yang ada serta tidak memperlihatkan kelemahan di depan orang lain. Ia yakin bahwa apa yang ditekadkan oleh seseorang, pasti suatu saat itu akan terwujud.
Chappy memisalkan otak manusia seperti komputer. Saat seseorang menanamkan program di otaknya, ditambah dengan tekad dan kerja keras, maka keinginan yang sudah diprogramkan itu akan terwujud. Sebagaimana kisahnya dulu, ia memiliki cita-cita menjadi pilot penerbangan sipil. Ia mendaftar namun panggilan tak kunjung muncul. Maka sambil menunggu panggilan kelulusan, ia diajak temannya untuk mendaftar di Akademi Angkatan Udara.
Waktu itu, sebenarnya ia tidak minat, hanya ingin menemani temannya daftar saja, namun qodarullah ia justru diterima di Akademi AU. Di tengah ia menjalani sebagai pilot TNI, ia juga mendapat kesempatan menerbangkan penerbangan sipil. Sehingga cita-citanya yang semula ingin menjadi pilot penerbangan sipil pun terwujud.
Selanjutnya, Parni menambahkan pesan kepada para siswa SMART Ekselensia, yaitu selain disiplin juga harus memiliki jiwa kerelawanan. Poin ini sangat mutlak mengingat kerelawanan adalah jiwa Dompet Dhuafa itu sendiri. Sehingga kelak saat para siswa ini sudah berhasil menjadi apa yang diharapkan Dompet Dhuafa, yaitu memutus rantai kemiskinan, kesuksesan mereka akan selalu disertai dengan jiwa keikhlasan.
“Dompet Dhuafa saya inisiasi dengan kerelawanan dan keikhlasan,” tegas Parni.
Pada kesempatan yang sama, Mulyadi menerangkan, program pendidikan Dompet Dhuafa ini telah mampu melahirkan SDM-SDM strategis, seperti dokter, doktor, magister dan lainnya. Mereka adalah anak-anak yang telah berhasil memutus rantai kemiskinan di keluarga. Kelas Inspirasi oleh LPI ini mengundang para tokoh, baik dari pakar akademisi, profesional, hingga wirausahawan untuk berbagi inspirasi, motivasi dan apapun untuk meningkatkan kualitas diri para siswa. Agar para siswa semakin terlihat masa depannya dan mampu memvisualisasikan pandangan masa depan mereka.
Sementara itu, Rahmad Riyadi mengatakan, melalui kegiatan kelas inspirasi ini, Dompet Dhuafa bersama para inspirator dapat mewujudkan jaringan dan pandangan yang baik. Melalui kesempatan ini juga para siswa akan dapat memanfaatkannya untuk belajar banyak hal. Sehingga bisa mengukur keberhasilan dari pengalaman para tokoh yang pernah ditemuinya.
“Anda-anda inilah yang nanti akan menjadi pemimpin bangsa dengan akhlak yang terpuji dan beretika tinggi. Indonesia ini agak langka pemimpin dengan etika dan akhlak yang tinggi. Oleh karena itu, saya berharap pembelajaran-pembelajaran yang kita didik bisa menjadi inspirasi bagi ananda,” pesan Rahmad. (Dompet Dhuafa / Muthohar)