DILI, TIMOR LESTE — “Lebaran kurban kali ini di sebuah negara yangg minoritas muslim. Merasakan pengalaman Tebar Hewan Kurban (THK) di Masjid An-Nur, satu-satunya masjid di Timor Leste, yang dibangun tahun 1956 (Zaman Portugis) oleh orang-orang Yaman yang membawa Islam ke tanah ini dulu.
“Di sini aku melihat berkurban ibarat kendaraan dakwah yang menunjukkan Islam rahmatan lil alamin, karena yang menerima manfaatnya bukan hanya muslim minoritas di sini. Toleransi tinggi, teman-teman nonmuslim membantu proses penyembelihan hewan kurban dan ikut membagikannya,” ungkap Chiki Fawzi, Super Volunteer Dompet Dhuafa, pada Hari Iduladha 1444 H, Kamis (29/6/2023).
Ya, Timor Leste merupakan negara dengan persentase penduduk muslim hanya satu persen. Program THK pun hadir di sana sebagai wujud aksi dakwah untuk menguatkan ukuwah Islam yang lebih baik di Timor Leste. Namun, antusias dan semangat menyambut Hari Raya Kurban juga tidak hanya dirasakan oleh saudara muslim, tetapi juga oleh nonmuslim. Mereka juga turut membantu proses pendistribusian hewan kurban di sana.
Dompet Dhuafa bersama Yayasan Masjid An Nur—mitra THK di Timor Leste—menghelat penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban di Masjid An-Nur, Dili. Masjid itu merupakan satu-satunya pusat dakwah Islam di Dili, dan mendata bahwa ada sekitar 3.000 KK yang layak untuk menerima daging kurban.
“Walaupun saya kesulitan berkomunikasi sebab mereka memakai Bahasa Portugis atau Tetun, yang berbicara Bahasa Indonesia kebanyakan yang para orang tua atau pernah merasa menjadi bagian dari Indonesia dulu. Tapi somehow heartwarming melihat kekerabatannya. Senyum ear-to-ear orang Timur itu heartwarming!” aku Chiki.
“Masyaallah, kurban di Dompet Dhuafa mudah, berkah, amanah, tepat sasaran dan pasti jantan. Nyaksiin sendiri gimana Quality Control-nya juga, yang menjamin mutu hewan senantiasa sesuai syariah dan standar kesehatan,” imbuhnya lagi. (Dompet Dhuafa/Nunus/Dedi Fadlil/Mansyur)