Cordofa, Sasar Remaja Masjid untuk Berkontribusi Positif Bagi Daerah

YOGYAKARTA — “ Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” pekikan semangat Ir. Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia.

Betapa dahsyatnya Bung Karno menggambarkan kekuatan dan pengaruh pemuda bagi negeri ini, bahkan untuk dunia ini. Akan tetapi, betapa mirisnya saat ini, para pemuda malah terjerumus ke arah hal-hal negatif. Dimana seharusnya para pemuda dapat membangun negeri ini dengan semangat juang mereka.

Jika generasi muda suatu bangsa merupakan generasi muda beriman kokoh, menjalankan agama dengan penuh ketaatan, memiliki ilmu dan wawasan luas, berakhlak mulia, tidak terpengaruh segala bentuk kemaksiatan hawa nafsu, serta mempunyai keberanian dalam bertindak, kematangan dan kritis dalam berpikir, maka dapat dipastikan masyarakat yang memiliki generasi muda seperti itu merupakan masyarakat yang maju. Selain itu juga akan memiliki generasi pemimpin yang berkualitas dalam memanggul panji komando masyarakat.

Oleh karena itu, Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) bekerjasama dengan Badan Koordinasi Pembina Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta, berinisiatif untuk membentuk pembinaan remaja di sekitar Masjid.

Alhamdulillah, pada Sabtu dan Ahad (7-8/11) program impian itu terlaksana di Desa Jetis, Kecamatan Semanu Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Bertempat di Masjid Attaslim, kegiatan tersebut mengusung tema besar “Remaja Masjid, Pemimpin Bangsa”.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh 25 remaja setempat. “Mabit” di Masjid menjadi acara utama yang di dalamnya terdapat acara-acara lain. Seperti kajian keagamaan, ceramah keagamaan, tes mental untuk para remaja agar tidak bermental penakut, shalat malam, shalat dhuha dan kegiatan olahraga untuk membentuk pribadi remaja yang sehat jasmani dan rohani.

Pembinaan remaja masjid ini mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat dan Kepala Desa setempat. Terbukti dengan turut sertanya para orangtua hadir dalam kajian-kajian yang disampaikan oleh para Asatidz dari Cordofa yaitu Ustad Bilal Imam Syah Majaiz dan BKPRMI yaitu Ustad Agus Harmadi. Beliau-beliau menyampaikan beragam kajian yang salah satu kajiannya bertemakan “Pentingnya Syariat Islam,” yang disampaikan Kepala Desa Jetis, Bapak Suhadi.

“Tanpa kebersamaan dalam berdakwah, pembinaan remaja sangat sulit diwujudkan,” tutur Suhadi di sela penyampaian kajian tersebut.

Ia berharap agar acara seperti ini terus berlanjut dan diadakan di desa-desa sekitar, sehingga terus bertambah banyak para remaja yang mendapatkan manfaat. Selain itu, dengan adanya kajian tersebut dapat mengisi kegiatan positif para remaja, sekaligus dapat memberikan kotribusi yang positif bagi daerah. (Dompet Dhuafa/LPM/Fajar)