HONG KONG — Sejak 20 Maret 2023, Dai Ambassador Dompet Dhuafa Tahun 2023 telah resmi diberangkatkan ke-14 negara di dunia untuk mensyiarkan agama Islam selama Bulan Ramadan 1444 H. Salah satu negara yang disasar oleh Dompet Dhuafa adalah Hong Kong, Tiongkok.
Terdapat dua Dai Ambassador yang dikirim oleh Dompet Dhuafa ke wilayah Hong Kong, yakni Ustaz Abdul Hadi dan Ustaz Junaedi Riyanto. Keduanya tiba di Bandara Internasional Hong Kong pada Sabtu (25/3/2023) pukul 14.30 waktu setempat, setelah terbang selama 4 jam 55 menit.
Sesampainya di sana, Ustaz Abdul dan Ustaz Junaedi langsung disambut oleh pekerja migran Indonesia yang dikirim Dompet Dhuafa Cabang Hong Kong untuk menjemputnya.
“Di sana, kami disambut oleh pekerja migran Indonesia yang diutus Dompet Dhuafa Cabang Hong Kong untuk menyambut kami,” terang Ustaz Abdul Hadi kepada Dompet Dhuafa.
Baca juga: Catatan Dai Ambassador Dompet Dhuafa: Anak TKI Tak Punya Hak Pendidikan di Malaysia
Dari bandara, keduanya diajak ke kantor cabang Dompet Dhuafa di Hong Kong untuk bertemu dengan pimpinan cabang, yakni Imam Baihaqi. Setelah bercengkerama selama beberapa jam, akhirnya malam pun tiba. Sebelum dipersilakan untuk beristirahat di tempat yang sudah dipersiapkan, Ustaz Abdul dan Ustaz Junaedi terlebih dahulu diajak untuk menyantap makan malam.
Usai melakukan pertemuan awal dengan pimpinan cabang Hong Kong, mereka langsung mendapatkan tugas berdakwah ke sejumlah titik yang telah dijadwalkan. Tak butuh waktu lama, Ustaz Abdul dan Ustaz Junaedi pun langsung menjalankan syiar dakwah mereka pada keesokan harinya, yakni pada Ahad (26/3/2023).
“Saya mendapatkan tugas untuk mengisi pengajian di Kawasan Kowloon, tepatnya di Majelis Istiqomah yang berada di Tsim Sha Tsui (TST),” ucap Ustaz Abdul Hadi.
Majelis Istiqomah memiliki jemaah yang cukup banyak. Pada hari di mana Ustaz Abdul Hadi bertugas, jemaah yang hadir pun hampir mencapai 250 orang. Mereka tampak sangat antusias untuk mendengarkan pelajaran-pelajaran agama yang akan disampaikan oleh para ustaz. Bahkan, di Majelis Istiqomah juga terdapat TPQ An-Najiyat, sebuah wadah yang mengajarkan para jemaahnya agar mampu membaca Al-Qur’an.
“Ketika saya bertanya kepada beberapa jemaah, mereka ada yang menjawab bahwa mereka baru bisa membaca Iqro dan hal itu mereka dapat di TPQ An-Najiyat di bawah naungan Majelis Istiqomah,” tutur Ustaz Abdul.
“Adapun para pengajar di TPQ Istiqomah adalah para jemaah yang sudah mahir membaca Al-Qur’an. Bahkan, saya mendengar sendiri qoriah yang membaca Al-Qur’an pada saat pengajian, dapat membaca Al-Qur’an dengan qiroah yang berada dalam qiroah sab’ah,” lanjutnya.
Baca juga: Perkuat Silaturahmi, Dai Ambassador Dompet Dhuafa Penugasan Timor Leste Kunjungi KBRI Dili
Menyaksikan semangat ibadah para jemaah WNI di Hong Kong yang tinggi meski mereka adalah kaum minoritas, Ustaz Abdul Hadi dan Ustaz Junaedi pun takjub. Mereka pun berharap agar masyarakat Indonesia bisa menjadikan hal itu sebagai inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan.
“Masyaallah, semoga semangat belajar para pekerja migran Indonesia di Hong Kong dapat menjadi sebuah inspirasi bagi semua masyarakat Indonesia di mana saja berada. Bahwa, belajar itu tidak memandang tempat dan waktu. Selama ada kemauan dan niat yang kuat, pasti bisa untuk belajar,” pungkas Ustaz Abdul Hadi. (Dompet Dhuafa/Ustaz Abdul Hadi/Ustaz Junaedi/Ronna)