SURINAME — Jemaah Islam di Suriname memiliki keunikan tersendiri. Di tengah-tengah masyarakatnya, terdapat keyakinan dalam menjalankan ibadah salat. Seperti yang selama ini dijalankan oleh Jemaah Ngulonan, yakni masyarakat muslim Suriname yang salatnya menghadap ke Barat atau sejatinya membelakangi kiblat.
Apabila diumpamakan Jemaah Ngulonan berada di Indonesia, maka mereka bisa dibilang mengerjakan salat dengan menghadap ke Timur. Sehingga, menurut Dai Ambassador Dompet Dhuafa, Ustaz Achmad Fauzi, dibutuhkan pendekatan yang personal dan mendalam saat menggelar kajian maupun diskusi dengan Jemaah Ngulonan.
“Pada Ramadan kali ini, saya berkesempatan menggelar pengajian bersama Jemaah Ngulonan tersebut. Ceramah agama dilaksanakan di Masjid Baitu Rohmah sebagai pusat kegiatan ibadah Jemaah Ngulonan. Ini menjadi kesempatan emas, karena pada tahun kemarin, Jemaah Ngulonan belum menerima kajian dari Dai Ambassador Dompet Dhuafa,” kisah Ustaz Achmad Fauzi.
“Alhamdulillah, untuk tahun ini sudah dapat menerima kajian dari Dai Ambassador Dompet Dhuafa,” lanjutnya.
Baca juga: Catatan Dai Ambassador Dompet Dhuafa: Mengenal Proses Pemakaman di Suriname
Upaya yang dilakukan Dai Ambassador Dompet Dhuafa, yakni Ustaz Achmad Fauzi, tak lepas dari kolaborasi kebaikan dan kerja sama dengan Yayasan Nurusshobri Foundation of Suriname selaku mitra Dompet Dhuafa. Langkah awal ini semoga dapat menambah jemaah yang salatnya menghadap kiblat.
Kamis, 4 April 2024
Ustaz Achmad Fauzi, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024