Dai Ambassador Santap Chueo Tang, Nikmati Kelezatan Kuliner Tradisional Korea

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan

INCHEON, KOREA SELATAN – Momen bersantai sambil menikmati kelezatan kuliner di daerah sekitar menjadi satu momen istimewa. Bagaimana tidak? Keseharian kita di masa kini dipenuhi dengan kesibukan dan sangat dinamis. Hal ini seperti yang dirasakan oleh Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang mengemban tugas dakwah di Negeri Gingseng, Korea Selatan. Ustaz Ihya membawa misi menyebarkan kebaikan, pengetahuan mengenai Ziswaf, akhlak, dan kedamaian di Korea Selatan. Satu pengalaman yang tak terlupakan baginya adalah saat diundang oleh jemaah Masjid Al Anwar di Incheon untuk menikmati makanan khas Korea, yakni Chueo Tang, di sebuah warung lokal.

Masjid Al Anwar di Incheon bukan hanya sekedar tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya bagi komunitas muslim di sana. Sebagai bagian dari upaya memperluas jaringan kerja sama antarbudaya dan pemahaman agama, terutama terkait dengan Ziswaf, para jemaah memutuskan untuk mengundang Ustaz Ihya untuk berbagi pengalaman dan pemahamannya sambil menikmati hidangan khas Korea.

Chueo Tang sendiri merupakan hidangan tradisional Korea Selatan yang terkenal. Faktor ini menjadi pendorong jemaah Masjid Al Anwar mengenalkan makanan tersebut kepada Ustaz Ihya. Hidangan ini terdiri dari sup berbasis ikan duri sungai (loach) atau ikan sejenis belut/lele yang kaya akan rasa dan bumbu khas Korea, seperti gochujang (pasta cabai merah), bawang putih, jahe, dan bahan-bahan lainnya yang memberikan rasa khas sekaligus menggugah selera.

Baca juga: Jumat Terakhir di Korsel, Jemaah Ajak Dai Ambassador Kulineran, Coba Haemul Jjamppong yang Nikmat!

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin bersama jemaah Masjid Al Anwar Incheon.

Saat sang dai tiba di warung Korea tempat pertemuan tersebut diadakan, ia disambut dengan hangat oleh beberapa jemaah Masjid Al Anwar. Mereka duduk bersama di meja lesehan, siap untuk berbagi cerita dan pengalaman sambil menikmati hidangan lezat. Ketika mangkuk Chueo Tang disajikan di hadapan mereka, aroma harum dari sup yang kental dengan rempah-rempah tradisional segera mengisi ruangan. Sang dai tertarik dengan tampilan hidangan tersebut dan bertanya-tanya tentang bahan-bahan yang digunakan serta cara penyajiannya. Jamaah masjid dengan antusias menjelaskan tentang asal-usul hidangan tersebut dan proses memasaknya. Mereka juga berbagi cerita tentang bagaimana Chueo Tang telah menjadi bagian penting dari budaya makanan Korea dan sering disajikan dalam acara-acara spesial dan festival.

Saat semua orang sudah siap, mereka langsung menikmati hidangan tersebut. Ustaz Ihya pun merasakan sensasi unik dari Chueo Tang yang membangkitkan selera makan dengan rasa pedas, manis, dan gurih yang seimbang. Ia mengaku bersyukur atas kesempatan tersebut, untuk tidak hanya menikmati makanan khas Korea, tetapi juga untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan tradisi Korea.

Selama bersantap, percakapan antara sang dai dan jemaahnya menjadi makin hidup. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari, nilai-nilai agama, serta tantangan dan harapan dalam memperkuat pemahaman agama dan hubungan antarbudaya di komunitas yang multikultural. Seusai makan, mereka menghabiskan waktu bersama untuk berbicara dan tertawa. Sang dai merasa sangat terkesan dengan keramahan dan kebaikan yang ditunjukkan oleh jemaah Masjid Al Anwar.

Baca juga: Silaturahmi ke Madrasa Korea Islamic Cultural Center, Dai Ambassador Perluas Kerja Sama

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Korea Selatan
Ustaz Ihya Ulumudin menyantap hidangan khas Korea Selatan, Chueo Tang.

“Pengalaman ini tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya dialog dengan suasana santai, karena akan banyak sekali pengetahuan dan cakrawala baru yang akan saling mengisi,” ungkap Ustaz Ihya.

Dengan hati yang bersyukur, Ustaz Ihya pun menyampaikan terima kasihnya kepada jemaah Masjid Al Anwar atas undangan mereka dan pengalaman yang tak terlupakan itu. Mereka lalu berpisah dengan harapan untuk bertemu lagi di masa depan. Baik itu untuk berbagi makanan lezat maupun untuk memperdalam pemahaman agama, sekaligus bersilaturahmi sesama anak bangsa.

Ustaz Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024