Dakwah dari Rumah ke Rumah

Foto: Perjalanan Ustadz Hasan dalam rangka silaturahmi menuju Dusun Boriyai Bersama para tokoh Agama, Tokoh adat dan Masyarakat. (ist)

 

MENTAWAI — Tanpa terasa, perjalanan Program Dakwah Bina Sahabat Pedalaman Dompet Dhuaf Singgalang di Dusun Tubeket, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai memasuki bulan ke-sembilan. Semenjak akhir Oktober 2015, Dai yang diutus untuk mengemban amanah program dakwah, Ustadz Muhammad Hasan Tutupoho, menjalankan amanah yang dititipkan kepadanya dengan sangat baik.

“Banyak perubahan nyata yang telah dirasakan oleh warga Tubeket, mulai dari pola pikir, perubahanan pola hidup, dan infrastruktur daerah,” tutur Branch Manager Dompet Dhuafa Singgalang, Defri Hanas.

Perubahan itu antara lain, mencakup kesadaran untuk mendirikan shalat bagi warga, kewajiban berhijab bagi ibu-ibu dan remaja perempuan, bekal berwirausaha bagi warga memanfaatkan hasil alam disekitar (seperti home industri pengolahan pisang, talas, dan durian menjadi panganan awet). Selain itu juga pembangunan dermaga perahu di tepian sungai sebagai media transportasi warga, peningkatan mutu pendidikan anak-anak dusun Tubeket, dan berbagai aktivitas produktif lainnya.

Keberadaan Ustadz Hasan yang ditargetkan selama satu tahun mendampingi warga dusun Tubeket. Untuk kegiatan menjelang Ramadhan dari awal Mei lalu, Ustadz Hasan mengisi dengan kegiatan dakwah dari rumah ke rumah warga yang diagendakan secara terjadwal.

“Agenda di bulan Mei dimulai dengan pendalaman pembacaan Alquran Ibu-ibu Majlis Taklim yang dilaksanakan di rumah Kepala Dusun tubeket, Ujang Samofoh. Dalam agenda itu 10 anggota majlis taklim hadir untuk memperdengarkan ayat-ayat Al Quran yang telah mereka hafalkan dan setiap setoran ditulis pada kartu hafalan yang dimiliki masing-masing,” begitu laporan yang diberikan Ustadz Hasan pada Rabu (8/6).

Selanjutnya, ustadz Hasan mengisi agenda dengan dakwah dilaksanakan dari rumah ke rumah warga. Strategi dakwah yang di lakukan adalah dari rumah ke rumah warga yang sudah terjadwal. Sedangkan materi yang disampaikan, dipersiapkan sesuai kebutuhan warga di lapangan.

“Metode dakwah dilaksanakan dengan mengumpulkan ibu-ibu taklim ataupun bapak-bapak taklim secara bergantian di rumah-rumah warga yang di pilih. Agar partisipasi kehadiran ta’lim yang jadwalnya pekanan ini dapat berjalan sesuai jadwal dan berpindah-pindah tempat sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan,” jelas ustadz Hasan.

Agenda dakwah yang dijalankan Ustadz Hasan, mendapat dukungan penuh dari Kepala Dusun Tubeket, Ustad Lokal sekaligus Pengurus, Tokoh Pemuda, Tetua adat, dan Ibu- Ibu majelis Taklim setempat. Dalam penyampaian materi, Ustadz Hasan dibantu oleh tiga dai lainnya, Ustadz Firman, Ustadz Maulid, dan Ustadz Nasrudin.

“Kajian Keagamaan untuk Ibu-ibu majelis taklim An- Nur, dilaksanakan pada Kamis (12/5) minggu kedua Mei. Materi disampaikan Oleh Ustadz Firman. Isinya berkaitan dengan “Iman yang Haq,” penjelasan seputar; Hati yang gemetar dan bertambah keimanan bila dibacakan ayat-ayat Allah, Mendirikan Shalat, Memanfaatkan rezeki yang dititipkan Allah, dan penjelasan lainnya. Materi yang dipaparkan membuat ibu-ibu antusias menggali pengetahuan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan di akhiri dengan doa,” imbuh Ustadz hasan.

Sedangkan Taklim pekanan untuk bapak- bapak pada Minggu ketiga, tepatnya Kamis (19/5), materi dipaparkan dengan tema”Ketika Senang Ingat Susah” oleh Ustadz Nasrudin menjelaskan bahwa dalam hidup kita sehari- hari, ada dua hal berbeda yang silih berganti adalah kesenangan dan kesusahan.

“Bayangkan kalau orang senang terus atau susah terus, tentu bukan sesuatu yang baik. Ketika kita senang, maka kita di harapkan ingat ketika dulu pernah susah, begitu juga sebaliknya,” tutur Ustadz Hasan menirukan Ustadz Nasrudin.

Taklim pekanan di Minggu terakhir bulan Mei pada Jumat (27/5), dilaksanakan kajian materi dengan tema ” Pentingnya Shalat Berjamaah di Masjid,” oleh Ustadz Maulid. Dalam kegiatan beliau mengajak Bapak-bapak muslim Tubeket agar memperhatikan betapa pentingnya anjuran untuk melaksanakan shalat berjamah di Masjid. Melaksanakan Shalat berjamaah di masjid akan memperoleh pahala yang besar, memiliki rasa tangung jawab sosial yang besar. Moga materi ini dapat memberikan semangat kepada bapak- bapak untuk dapat meningkatkan kesadaran untuk memakmurkan masjid yang ada di Dusun Tubeket.

Rangkaian kegiatan dakwah dari rumah ke rumah ini, ditutup dengan silaturahmi menuju Dusun Boriyai pada Minggu (29/5).
“Pada kegiatan silaturahmi ke dusun tetangga ini, kami bertemu dengan para toko Agama, Adat, Pemuda, dan Pemerintahan setempat. Tujuannya sekaligus memperkenalkan program dakwah Dompet Dhuafa. Dari silaturahmi tersebut, Alhamdulillah para tokoh agama berharap Dompet Dhuafa juga dapat mendatangkan ustadz untuk mendampingi dan membina warga Boriyai dalam rangka memperkuat aktivitas keagamaan yang memicu semangat bagi warga untuk meningkatkan amalan ibadah kepada Allah SWT,” pungkas Ustadz Hasan. (Dompet Dhuafa/Nisa)