JAKARTA – Divisi Layanan Dakwah Dompet Dhuafa membekali para dai ambassador dengan berbagai wawasan ke-Islam-an secara global dalam acara International Da’wah Outlook di Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta pada Kamis (29/12/2022). Salah satu materinya adalah Islamic Worldview Dakwah Internasional Dompet Dhuafa oleh KH. Wahfiudin Sakam, SE. MBA selaku Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa.
Wakil Ketua Komisi Pendidikan & Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dengan analisanya yang tajam menyimpulkan bahwa kekuatan umat ke depan, bahkan di tengah prediksi resesi ekonomi, adalah Islamic Social Finance (ISF): Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf). Hal ini telah dibuktikan saat pandemi selama dua tahun.
“Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) adalah keuangan yang berasal dari masyarakat bawah dan kembali ke masyarakat bawah, bahkan zakat ditentukan asnafnya yang semuanya adalah masyarakat bawah,” sebutnya.
Baca juga: Gelar International Da’wah Outlook, Dompet Dhuafa Siapkan Sinergi Dakwah Mancanegara
Berbeda dengan teori fiskal dan moneter yang menguntungkan negara dan dana hanya naik dari masyarakat bawah ke atas melalui kebijakan pajak. Dana atau uang yang sampai di atas, sebagian dikorupsi dan dipakai untuk berfoya-foya oleh banyak pejabat dan pegawai pemerintah yang tidak bertanggung jawab. Mirisnya, hal ini tentu tidak banyak dirasakan manfaat langsungnya oleh masyarakat bawah.
Basics Social Life sejatinya telah terdapat pada ujung surat Quraisy, yaitu tujuan utama dalam berkehidupan sosial adalah membebaskan diri dari kelaparan (Freedom from Fears/Security/Politic) dan membebaskan diri dari ketakutan (Freedom from Wants/Prosperity/Economic).
Ia juga menjelaskan, segala upaya manusia mencapai prosperity dan security tersebut tidak akan membuahkan hasil selama kelompok elite tidak terkendalikan keserakahan dan kezalimannya; dan kelompok bawah bersikap apatis atau agresif dalam kemarahannya. Maka, diperlukan faktor spiritual (transcendental) karena keberkahan hanya akan turun kepada bangsa yang kuat iman dan takwanya.
Baca juga: Social Humanity Outlook, Nasyith Majidi: Dompet Dhuafa Ikhtiar Menjadi Mandiri, Modern, dan Maslahat
Dakwah, selain ditujukan untuk kepentingan individual juga untuk membebaskan manusia dari masalah dasar kehidupan sosial, yaitu dua hal di atas, ekonomi dan keamanan. Maka, sebagaimana pada surat Quraisy, dakwah juga tidak dapat melepaskan diri dari Strategic Alliance dan Traveling.
“لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ, إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ”
Kiai Wahfiudin kemudian mendorong para asatidz untuk menghidupkan gerakan Islamic Social Finance (Ziswaf) di lingkungan masing-masing. (Dompet Dhuafa/Muthohar)