?Dari Merauke Saya ingin Jadi Pengusaha?

Choiri Abdillah (15) Siswa kelas 9 SMART Ekselensia Dompet Dhuafa bercita-cita menjadi pengusaha sukses (Foto: UYANG)(1)

Keinginannya untuk menuntut ilmu di Pulau Jawa telah dimantapkannya dalam hati agar cita-citanya yang selama ini diimpikan dapat terwujud. Dukungan kedua orangtuanya pun menjadi spirit langkahnya menuju masa depan yang cemerlang. Ya, harapan tersebut datang dari pemuda asal Papua, Choiri Abdillah (15), yang kini berhasil menempuh pendidikan di SMART Ekselensia Dompet Dhuafa yang berlokasi di Parung, Bogor, Jawa Barat.

Bagi Abdi, demikian sapaannya sehari-hari ini, dapat menempuh pendidikan di Pulau Jawa bagi setiap anak asal Papua menjadi sebuah kehormatan sendiri. Maklum, pendidikan di wilayah paling timur Indonesia itu dinilai belum mumpuni dalam segi infrastruktur pendidikan dan sebagainya.

“Belum lagi banyak siswa-siswa sekolah di sana yang sering merokok, tawuran dan minum-minuman keras. Orangtua saya tak ingin saya mendapat pendidikan di Papua karena takut berdampak tidak baik pada saya,”terang siswa SMP yang tengah duduk di kelas 9 ini.

Abdi pun menceritakan awal mula pertemuannya dengan sekolah SMART Ekselensia Dompet Dhuafa, sebagai tempat menuntut ilmunya saat ini. Saat itu ia masih duduk di bangku sekolah dasar di SD Merauke, Papua. Karena dikenal dengan prestasi akademik yang baik, Abdi pun dipanggil oleh sang kepala sekolah, agar disarankan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah yang berada di Pulau Jawa.

Meski hidup dengan kondisi pas-pasan tidak membuat Abdi pantang menyerah dalam mewujudkan impiannya agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penghasilan orangtuanya yang hanya sebagai buruh perkebunan tak membuatnya patah semangat. Tekadnya sudah bulat untuk dapat bersekolah di Pulau Jawa.

Disaat keinginannya tersebut hanya terperanjat dalam doa sehari-harinya, tiba-tiba datanglah seorang mitra dari Jakarta ke SD Merauke yang saat itu juga menjelaskan kepada Abdi tentang sekolah SMART Ekselensia Dompet Dhuafa. Dari penjelasan yang didengarnya, membuat Abdi ingin sekali bergabung di sekolah bebas biaya bagi kaum dhuafa tersebut.

Dengan ijin dan restu kedua orangtuanya, Abdi pun meminta ijin untuk berangkat ke Jakarta dan mengikuti serangkaian tes yang harus dijalaninya. Dengan semangat dan doa yang terus dipanjatkannya, ia pun dapat membuat kedua orangtuanya tersenyum di Tanah Papua.

“Alhamdulillah, saya lolos tes dan mendapatkan kesempatan untuk menuntut ilmu di sekolah SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa,” kenangnya bercerita.

Kini, berbagai pengalaman menarik dan bermanfaat pun telah dirasakan Abdi selama menuntut ilmu di sekolah SMART. Berbagai kompetisi pun pernah diikutinya seperti lomba futsal, olimpiade humaniora, hingga lomba lawak.

“Saat lomba banyak sekolah lain yang juga datang, jadi banyak nambah teman baru, buat saya itu menyenangkan,” ucapnya.

Selain itu, Abdi yang gemar pelajaran Matematika ini, ternyata juga memiliki segudang cita-cita. Ketika masih di sekolah dasar, ia ingin sekali menjadi seorang dai atau tokoh agama. Namun terlintas dibenaknya ia ingin juga menjadi seorang tentara agar dapat menjadi patriot negeri ini. Seiring berjalannya waktu, keinginannya pun berubah dan ingin menjadi seorang pengusahasukses.

 “Kalo nanti jadi pengusaha sukses kan nantinya juga dapat bantu orang banyak yang juga sama seperti saya,”ungkapnya tersenyum.

Diakhir perbincangan, Abdi juga memiliki harapan kedepan selama bersekolah di SMART. “Saya berharap dapat menjadi anak yang soleh, semakin meningkat nilai-nilai saya selama belajar disini dan tentunya untuk mengikuti olimpiade matematika terus dapat menang, agar bisa membanggakan orang tua,” harapnya. (Uyang)