JAKARTA — Melalui Koperasi Masyarakat Tunanetra (Komastra), Dompet Dhuafa menyediakan layanan pijat gratis tunanetra untuk peserta Jakarta Marathon 2017. Layanan pijat gratis dilakukan oleh para tunanetra yang bejumlah lima orang, dan satu pendamping. Walaupun pemijat merupakan penyandang tunanetra, namun mereka sudah pengalaman dan ahli dalam hal memijat, ataupun hanya sekedar memanjakan otot-otot yang kaku lantaran faktor kelelahan.
Kegiatan pijat gratis tunanetra tersedia di stand Dompet Dhuafa yang berlokasikan di kawasan taman Monumen Nasional. Alhasil dengan adanya layanan pijat gratis, banyak para peserta Jakarta Marathon memanfaatkan jasa cuma-cuma tersebut, guna melemaskan otot-otot pasca berlari. Sampai-sampai terlihat antrian untuk merasakan sentuhan tangan pemijat tunanetra.
“Enak banget habis dipijat bapaknya barusan, ditambah lagi gratis. Jadi pas banget dengan kondisi kayak begini. Kan kita capek habis lari terus pijat, ya jadinya puas banget. Terimakasih Dompet Dhuafa dan para tunanetra yang sudah memberikan jasa pijatnya,” ungkap Ochi, salah satu peserta Jakarta Marathon 2017.
Rasa sabar dan ihklas nampak diraut wajah Ali, salah satu pemijat tunanetra yang melayani sejumlah pelari Jakarta Marathon. Pasalnya, ia memijat sembari meberikan konsultasi kepada para pasien yang ditangani. Walaupun sesekali terkendala dengan keterbatasan yang dimilikinya, namun tetap memberikan pelayanan prima tanpa merasa lelah.
“Kalau yang tanya pas dipijat ya hampir semuanya bertanya, ini sakit kenapa pak ya? Saya jawab ada yang kolesterol ada yang asam urat ada juga yang memang karena capek habis lari, dan macam-macam. Kalau dibilang capek ya pasti namanya orang, tapi saya jalani saja, karena ini kerjaan saya,” ucap Ali, Pemijat Komastra.
Layanan pijat gratis yang dilayani oleh para tunanetra ini merupakan bagian dari beberapa pelayanan yang diberikan Dompet Dhuafa untuk masyarakat, khususnya para pelari Jakarta Marathon 2017. Selain pijat, di antaranya ada Layanan Kesahatan Cuma-Cuma (LKC), penyediaan mushala, stand shoecial movement yang juga turut menghiasi suasana Jakarta Marathon 2017. (Dompet Dhuafa/Rico)