JAKARTA — Menjelang Iduladha 1444 Hijriah, Dompet Dhuafa makin memperketat pengawasan terhadap hewan-hewan ternak untuk kurban. Melalui Dompet Dhuafa Farm (DD Farm), Dompet Dhuafa menyediakan 3 (tiga) jenis bahimatul an’am atau hewan ternak untuk program Tebar Hewan Kurban (THK), yaitu sapi, domba, dan kambing.
Dompet Dhuafa Farm merupakan peternakan terpadu yang dikelola dengan melibatkan komunitas peternak lokal. Kini, Dompet Dhuafa Farm telah ada sebanyak 10 sentra ternak yang tersebar di 5 (lima) wilayah di Pulau Sumatera dan 5 wilayah di Pulau Jawa. Titik sebarannya antara lain di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Sumatra Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Untuk THK 1444 H/2023 M, kandang-kandang DD Farm menyiapkan total sebanyak 7.647 ekor hewan kurban, baik jenis sapi maupun domba/kambing (doka). Secara rinci, ketersediaan hewan kurban ada di DD Farm Waspada (Sumut) sebanyak 550 ekor, di DD Farm Riau sebayak 360 ekor, DD Farm Sumsel sebanyak 21 ekor, DD Farm Lampung sebanyak 300 ekor, DD Farm Banten sebanyak 1.170 ekor, DD Farm Jateng sebanyak 1.316 ekor, DD Farm Jatim sebanyak 1.550 ekor, DD Farm Jabar sebanyak 650 ekor, DD Farm DIY sebanyak 1.520 ekor, dan DD Farm Singgalang (Sumbar) sebanyak 180 ekor.
Baca juga: Mulai Rp1 Jutaan Sudah Bisa Berkurban di Dompet Dhuafa, Lho!
Bahkan, sejak bulan April, Tim THK Dompet Dhuafa pusat sudah mulai gencar bergerilya ke kandang-kandang DD Farm untuk melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan kurban tersebut.
“Saat ini, Tim THK sudah mulai bergerak melakukan pengawasan terhadap hewan kurban yang ada di setiap DD Farm,” kata Dwi Tanty Kurnianingtyas selaku SO Pemberdayaan Ekonomi Unggulan Dompet Dhuafa, pada Rabu (17/5/2023), di Jakarta.
Tanty menjelaskan, persiapan DD Farm dalam menyediakan hewan kurban sebenarnya telah berlangsung sepanjang tahun. Misalnya, usai pelaksanaan THK 2022 lalu, masing-masing DD Farm langsung memisahkan hewan-hewan serta melakukan breeding yang akan diproyeksikan sebagai hewan kurban pada THK 2023.
Pada tahap pengadaan bakalan, DD Farm melakukan beberapa strategi, yaitu bermitra dengan supplier bakalan domba dari luar daerah DD Farm dan membeli bakalan dari peternak plasma binaan DD Farm. Setiap bakalan yang didatangkan ke DD Farm dipastikan terlebih dahulu kualitas bakalan tersebut, sehingga dapat menghasilkan hewan kurban berkualitas. Pada tahap pemeliharaan, DD Farm melibatkan mustahik di sekitar kandang.
Baca juga: THK Jangkau Kampung Mualaf di Perbatasan Timur Indonesia
Di samping itu, DD Farm juga melibatkan peternak plasma berbasis masyarakat kecil di sekitarnya untuk proses breeding. Skemanya adalah, peternak plasma diberikan modal berupa kandang, 10 ekor indukan dan 1 pejantan. Kemudian, DD Farm memberikan capacity building untuk peternak plasma agar dapat merawat indukan dan pejantan tersebut, sehingga menghasilkan bakalan yang berkualitas. Bakalan yang dihasilkan peternak plasma kemudian akan dibeli oleh DD Farm.
Selain untuk memperbanyak persediaan hewan, adanya konsep jaringan plasma ternak ini juga berhasil membantu peningkatan ekonomi peternak-peternak kecil. Poin ini juga lah yang menjadi keunggulan berkurban di Dompet Dhuafa, yaitu turut menyejahterakan para peternak kecil di daerah-daerah.
“Selain mendapatkan penghasilan, mustahik dan peternak plasma juga dapat meningkatkan kapasitasnya dalam bidang peternakan. Meningkatkan kesejahteraan para peternak kecil adalah bagian penting dari tujuan program THK Dompet Dhuafa,” tuturnya.
Melalui DD Farm ini juga, Dompet Dhuafa dapat lebih baik dalam mengontrol dan memastikan hewan-hewan tersebut layak untuk dikurbankan sesuai syariat Islam. Dengan begitu, para mudohi (pekurban) yang menitipkan kurbannya di Dompet Dhuafa semakin yakin bahwa ibadahnya sah, juga bermanfaat bagi orang banyak.
Baca juga: Manfaat THK Juga Hadir Bagi Masyarakat Muslim Wamena
DD Farm sendiri memiliki ketegasan dalam menerapkan syarat hewan layak untuk kurban. Syaratnya yaitu hewan harus cukup umur (sapi-kerbau berusia 2 tahun; domba berusia 6 bulan; kambing berusia 1 tahun), sehat (tidak cacat/pincang kaki/sakit/kurus/kecil).
Sedangkan untuk memastikan hewannya layak untuk dijadikan kurban, DD Farm memiliki teknis, yaitu dengan melakukan kontrol kualitas (QC) sebanyak 2 kali sebelum penyembelihan. Proses kontrol kualitas di antaranya dengan melihat kondisi ternak (sehat/sakit), kemudian menimbang bobot badan agar sesuai dengan spek Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa.
Tanty menambahkan, keunggulan lain berkurban di Dompet Dhuafa adalah sebaran jangkauannya yang begitu luas hingga ke pelosok-pelosok daerah. Contohnya pada THK 2022 lalu, Dompet Dhuafa berhasil mendistribusikan hewan kurban kepada warga Indonesia yang berada di wilayah paling timur, yaitu di perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini di Distrik Pikere, Kecamatan Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua.
“Kualitas hewan ternak terkendali, menjadi percontohan/model pemeliharaan ternak yang efisien, dan yang paling utama pengelolaan DD Farm melibatkan mustahik. Selain mendapatkan pendapatan setiap bulan, DD Farm merupakan tempat meningkatkan kapasitas mustahik dalam bidang peternakan. Agar mustahik dapat mengelola ternaknya sendiri ketika sudah siap,” pungkas Tanty. (Dompet Dhuafa/Muthohar)