SERANG, BANTEN – Setelah melewati bulan suci Ramadan, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan datangnya hari Raya Idul Adha. Animo masyarakat muslim terutama di Indonesia akan meningkat daya beli terhadap hewan kurban seperti kambing, domba, juga sap.
Sambut kurban tahun ini, sejumlah lembaga swadaya masyarakat berlomba-lomba untuk menawarkan pembelian hewan kurban. Seperti Dompet Dhuafa, dengan memberdayakan sentra ternak dari DD Farm, optimis dapat memenuhi kuota THK (Tebar Hewan Kurban) di seluruh Indonesia. Dengan pendistribusian kurban untuk mereka yang tinggal di wilayah Terpencil, Tertinggal dan Terpelosok. Antusias kurban tidak hanya dari Dompet Dhuafa, namun juga para peternak kecil yang diberdayakan oleh DD Farm.
“Insyaallah kami sangat siap dengan kualitas maupun kuantitas domba yang kami miliki untuk kebutuhan kurban di wilayah Banten dan Sekitarnya. Hingga hari ini (Kamis, 17/6/2021) ketersediaan hewan kurban setara doka (domba-kambing) sudah mencapai 70% (persen) dengan terus kami lakukan perawatan secara intensif mulai dari bobot, kesehatan hingga pakan. Semoga domba yang kami ternakan di plasma tersebut dapat berkontribusi secara maksimal saat kurban nanti,” sebut Asari, Ketua Paguyuban Plasma Ternak.
“Awalnya dari kami hanya memaksimalkan pendapatan dari kegiatan padat karya seperti kuli bata, pencari rumput, kuli serabutan dan lain-lain. Kami berkerja tidak menentu tergantung ada permintaan saja maka waktupun tidak pasti, alhasil penghasilan bulanan tidak tetap. Kala itu kami lebih banyak menganggurnya daripada kerja. Namun setelah melihat pengelolaan DD Farm, kami termotivasi untuk memiliki peternakan. Meskipun Plasma Ternak ini baru, namun minta masyarakat cukup tinggi, alhamdulillah bermula dari segelintir anggota lambat laun bertambah menjadi sepuluh anggota,” tambah Asari.
Pada plasma ternak tersebut, kami terus mendapatkan ilmu dalam bidang peternakan. Pelatihan dan pendampingan itu sangat kami rasakan manfaatnya. “Awalnya kami sempat ragu untuk beternak domba, apalagi dengan pengelolaan yang membutuhkan waktu dan perhatian. Namun karena ini demi menopang ekonomi kehidupan keluarga, maka kami terus giat untuk beternak. Apalagi saat ini saya sudah mempunyai sepuluh anak dengan gaji sebagai security cukup pas-pasan dalam menghidupi kebutuhan keluarga, mau pindak kerja di tengah pandemi Covid-19 cukuplah sulit untuk mencari pekerjaan. Melihat bisnis ternak dengan pangsa pasar menggiurkan, kami tetapkan tekad untuk terus beternak,” ujar Asari.
“Semoga dengan melonjaknya permintaan dari masyarakat seperti tahun 2020 lalu, berharap dapat meningkatkan perekonomian bagi kami. Peningkatan ekonomi akan sanggup menopang kehidupan keluarga di wilayah Kampung Gowok, Curug, Serang, Banten,” pungkas Asari. (Dompet Dhufa / Banten / Arlen)