OGAN KOMERING ULU TIMUR, SUMATERA SELATAN — Pencemaran lingkungan karena sampah plastik semakin mengkhawatirkan. Bahkan Indonesia menjadi negara terbesar kedua sebagai penghasil sampah plastik. Tak hanya tersebar di daratan, bahkan laut pun telah tercemar oleh sampah plastik, sehingga banyak ikan-ikan yang mati karena menelan sampah plastik terlalu banyak.
Pada Kamis (25/8/2022) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sumsel mengadakan pelatihan ecobrick, berlokasi di SMPN 1 Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, kegiatan ini dihadiri oleh para siswa dari berbagai jenjang sekolah. Para siswa meliputi SMP N 2 Cempaka, MA YPGS OKU Timur, MTS YPGS OKU Timur, SMP N 1 Cempaka, SMA N 1 Cempaka, MTS N 2 OKU Timur, dan SMK N 11 OKU Timur, dengan total 35 peserta yang hadir.
Ecobrick merupakan metode terakhir dalam pemanfaatan limbah plastik. Ketika sampah plastik tidak dapat diolah kembali menjadi barang lain seperti kerajinan tas maupun kerajinan yang lainnya, ecobrick dapat menjadi solusi. Pelatihan ini diawali dengan pengenalan sampah plastik dan bahayanya bagi tubuh manusia maupun lingkungan.
Dalam sesi pelatihan Rizki Asmuni selaku pembimbing menyampaikan. Pengelolaan dengan metode ecobrick dilakukan dengan memilah sampah terlebih dahulu. Supaya dapat digunakan, sampah-sampah ini dibersihkan dari sisa-sisa bahan kemudian keringkan. Kemudian siapkan juga botol plastik bekas air mineral ukuran sedang yang telah dibersihkan dan dikeringkan untuk media.
“Alat yang diperlukan adalah gunting dan bambu ukuran ukuran sedang untuk memadatkan sampah plastik di dalam botol. Cara pembuatannya sendiri yaitu dimulai dengan merobek sampah, kemudian dimasukkan ke dalam botol dan padatkan menggunakan bambu hingga benar-benar padat.” jelas Rizki selaku Manager Program Kemitraan Dompet Dhuafa Sumsel.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk dapat menumbuhkan kesadaran para siswa SMP dan SMA akan lingkungan alamiah yang memburuk akibat sampah plastik dan mampu bertindak sesuai dengan kemampuannya untuk turut mengurangi sampah plastik.
Sosialisai mengenai ecobrick kepada para siswa dari beberapa sekolah ini berlangsung cukup kondusif dan atraktif. Para siswa antusias dalam memperhatikan sosialisasi yang disampaikan dan juga dengan semangat berlomba-lomba saling memenuhi botol mereka dengan sampah plastik.
“Ecobrick ini nantinya dapat menjadi material dasar dalam memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang.” Ungkap Kartini selaku pelaksana program kesehatan Dompet Dhuafa Sumsel.
“Memelihara lingkungan juga merupakan suatu ibadah, karena memelihara lingkungan sejatinya memelihara kehidupan.” Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH., S.Sos., M.Si (Dekan Fikom Unpad). (Dompet Dhuafa / Sumsel)